RAKYATKU.COM - Rusia melakukan uji coba rudal balistik antarbenua pada Rabu (20/4). Rudal Sarmat tersebut diklaim bisa mengangkut hulu ledak nuklir dan bisa menjangkau target dimana pun.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan senjata tersebut akan membuat musuh berpikir dua kali untuk menyerang
"Teknologi kompleks terbaru ini memiliki karakteristik taktis dan teknis tertinggi serta mampu mengatasi semua sarana pertahanan anti-rudal modern. Teknologi ini tak tertandingi di dunia, tak tertandingi dalam waktu yang lama ke depan," klaim Putin, dikutip dari Reuters.
Baca Juga : Tekanan Barat Mendekatkan Tiongkok dan Rusia
Dilansir dari Missile Threat, Sarmat adalah rudal berbahan bakar jenis cair dengan jangkauan 18.000 km dan berat peluncur 208,1 metrik ton. Sarmat memiliki panjang 35,3 meter dan diameter 3 meter.
Sebagai pembanding, keliling bumi mencapai 40.075 km. Artinya, rudal ini bisa menjangkau hampir separuh keliling bola dunia.
Berstatus sebagai Rudal Balistik Antarbenua (Intercontinental Ballistic Missile/ICBM) "kelas berat", Sarmat dapat membawa muatan 10 ton dan dengan berbagai macam pilihan hulu ledak. Di antaranya, nuklir, MIRV (hulu ledak berganda yang masing-masing bisa ditargetkan ke sejumlah titik berbeda).
Baca Juga : Rusia: Pemimpin Kelompok Wagner Dipastikan Tewas dalam Kecelakaan Pesawat
Menurut media Rusia, Sarmat dapat memuat hingga 10 hulu ledak besar, 16 yang lebih kecil, kombinasi hulu ledak dan tindakan balasan.
rudal yang bernama lengkap RS-28 Sarmat ini mulai dikembangkan sekitar 2000-an dan dirancang untuk menggantikan rudal SS-18 Satan ICBM Rusia yang sudah tua.
Proyeknya dimulai saat Pemerintah Rusia memberikan kontrak produksi kepada Makeyev Design Bureau dan NPOMash pada awal 2011. Penelitian dan pengembangannya tuntas pada 21 Juli 2011.
Baca Juga : Putin Angkat Bicara Terkait Kecelakaan Pesawat yang Diduga Tewaskan Bos Wagner
Rusia menyelesaikan prototipe pertama rudal pada akhir 2015 dan melakukan uji pelepasan dari peluncur pertama pada Desember 2017. Hasilnya, ada kekurangan teknis dengan sistem peluncuran. Dua uji berikutnya, Maret dan Mei 2018 dilaporkan berhasil.
Meski demikian, RS-28 Sarmat yang awalnya dijadwalkan mulai beroperasi pada 2018 dengan pesanan 50 rudal sempat tertunda akibat beberapa kendala teknis. Rencana diubah. Rudal diagendakan mulai beroperasi pada 2021.
Ada sejumlah fakta Rudal Sarmat Rusia yang dilansir dari NDTV:
Baca Juga : Negara-negara BRICS Serukan Penolakan Standar Ganda Dalam Melindungi HAM
1. Sarmat adalah rudal balistik antarbenua yang mampu menembakkan nuklir
2. Sarmat dirancang untuk menghindari sistem pertahanan anti-rudal dengan fase dorongan awal yang singkat, memberikan sistem pengawasan musuh jendela kecil untuk dilacak.
3. Dengan berat lebih dari 200 ton, rudal ini mampu mengangkut banyak hulu ledak. Putin mengatakan rudal itu dapat mengenai target apa pun yang ada di Bumi.
Baca Juga : Presiden Ukraina Yakin Pengiriman Jet Tempur F-16 AS Dapat Mengakhiri Invasi Rusia
4. Usai uji coba, kementerian Rusia menyebut Sarmat adalah rudal paling kuat dengan target jangkauan penghancuran terjauh di dunia.
5. Uji coba rudal Sarmat berlangsung di Kosmodrom Plesetsk, Rusia Utara.
6. Putin mengatakan senjata yang benar-benar unik ini akan memperkuat potensi tempur angkatan bersenjata Rusia dan memastikan keamanan negaranya dari ancaman eksternal.
Baca Juga : Presiden Ukraina Yakin Pengiriman Jet Tempur F-16 AS Dapat Mengakhiri Invasi Rusia
7. Dijuluki Satan 2 oleh analis Barat, Sarmat adalah salah satu rudal generasi berikut milik Rusia yang disebut Putin tak terkalahkan dan juga termasuk rudal hipersonik Kinzhal dan Avangard.
Sumber : CNN Indonesia