Rabu, 20 April 2022 16:45
Militer Rusia ( foto Reuters)
Editor : Usman Pala

RAKYATKU.COM, -- Kementerian Pertahanan Rusia telah memberikan ultimatum baru kepada para pejuang Ukraina yang berada di kompleks industri di kota pelabuhan Mariupol yang terkepung untuk menyerah.

 

Dilaporkan Reuters, ultimatum itu diberikan Rusia pada hari Selasa (19/4/2022) saat Barat berjanji akan memberikan lebih banyak bantuan militer kepada Ukraina.

“Angkatan bersenjata Rusia, yang murni berdasarkan prinsip-prinsip kemanusiaan, sekali lagi mengusulkan agar para pejuang batalyon nasionalis dan tentara bayaran asing menghentikan operasi militer mereka mulai pukul 14.00 waktu Moskow pada 20 April dan meletakkan senjata,” kata Kementerian Pertahanan Rusia seperti dilansir BBC, Rabu (20/4/2022).

Baca Juga : Tekanan Barat Mendekatkan Tiongkok dan Rusia

Pasukan Rusia dilaporkan mencoba menyerbu pabrik baja Azovstal di Mariupol di mana pasukan Ukraina dan warga sipil dikatakan bertahan.

 

Dalam sebuah postingan di Telegram, Dewan Kota Mariupol mengatakan bahwa meskipun ada keuntungan dari banyak pasukan Rusia di kota itu, mereka masih belum dapat merebut Mariupol, sehingga mereka ingin meratakan pabrik baja tersebut.

Lebih lanjut dikatakan bahwa Rusia tidak terhalang oleh fakta bahwa warga sipil juga berlindung di kompleks tersebut.

Baca Juga : Rusia: Pemimpin Kelompok Wagner Dipastikan Tewas dalam Kecelakaan Pesawat

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan situasi tetap sekeras mungkin tanpa perubahan, dan nasib puluhan ribu warga sipil masih belum diketahui.