Selasa, 19 April 2022 10:17

Kawal 12 Bahan Pokok di Sulteng, Kementan Turun Lapangan

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Monitoting di Pasar Sentral Masomba, Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Monitoting di Pasar Sentral Masomba, Kota Palu, Sulawesi Tengah.

Dari hasil diskusi dengan para pedagang, diketahui ketersediaan dan harga bahan pangan utama, seperti beras, telur, minyak goreng, bawang merah, bawang putih, cabai besar, cabai keriting, cabai hijau, daging sapi, daging ayam, serta aneka sayur masih dalam kondisi yang aman.

RAKYATKU.COM, PALU - Kepala Pusat Kepatuhan, Kerja Sama, dan Informasi Perkarantinaan, Badan Karantina Pertanian (Barantan), Junaidi, selaku Penanggung Jawab Pengawalan dan Monitoring Ketersediaan dan Harga Bahan Pangan Pokok untuk Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) telah mengunjungi beberapa lokasi pasar dan supermarket untuk memantau ketersediaan dan harga bahan pangan pokok di Kota Palu.

Kunjungan ini turut didampingi Satuan Tugas (Satgas) Pangan Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Sulteng, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulteng, Dinas Kelautan, Perikanan, dan Pertanian Kota Palu, dan Kepala Karantina Pertanian Palu.

Untuk meninjau kondisi pasar, Junaidi menyambangi Pasar Sentral Masomba, Kota Palu, Sulteng.

Baca Juga : Kebut Optimalisasi Lahan, Kementan Gelar Tanam Padi Perdana di Kalimantan Tengah

Menurut Junaidi, dari hasil diskusi dengan para pedagang, diketahui ketersediaan dan harga bahan pangan utama, seperti beras, telur, minyak goreng, bawang merah, bawang putih, cabai besar, cabai keriting, cabai hijau, daging sapi, daging ayam, serta aneka sayur masih dalam kondisi yang aman.

"Baik harga dan ketersediaannya masih dalam kendali," kata Junaidi melalui keterangan persnya, Selasa (19/4/2022).

Barantan Kawal 12 Bahan Pokok di Sulawesi

Baca Juga : Optimalisasi Lahan di Lampung, Kementan-TNI Terjun ke Lapangan Setiap Hari

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL), telah meminta seluruh jajarannya bersama pemerintah daerah di seluruh provinsi yang ada di Indonesia untuk melakukan pengawalan dan monitoring ketersediaan pangan dan harga 12 bahan pokok.

Kepala Barantan bersama dengan empat jajaran tinggi pratama di lingkup kantor pusat Barantan dan seluruh jajaran Unit Pelaksana Teknis Karantina Pertanian di Pulau Sulawesi turun langsung ke lapangan dan mengawal ketersediaan serta harga 12 bahan pangan pokok.

Selain untuk menjamin ketersediaan bahan pangan pokok selama Ramadan dan jelang Lebaran Idulfitri 2022, sesuai dengan tugas pokoknya, jajaran Barantan juga menjamin kesehatan dan keamanan serta kelancaran distribusi bahan pangan.

Baca Juga : Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Sebagai informasi, Kepala Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati, A.M. Adnan, menjadi penanggung jawab program yang sama di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut). Untuk Provinsi Gorontalo, Sekretaris Barantan, Wisnu Haryana, menjadi penanggung jawab.

Sementara, Kepala Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani, Wisnu Wisesa Putra, mengawal dan melakukan monitoring ketersediaan dan harga bahan pangan pokok di Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar).

Saat ini hingga masa libur Lebaran nanti Kementerian Pertanian (Kementan) terus memonitor harga dan ketersediaan bahan pangan pokok di 34 provinsi tiap pekannya.

Baca Juga : Irjen Kementan Jebolan KPK Naik Pangkat Bintang Tiga

Dengan program ini akan didapat data sehingga jika diperlukan langkah intervensi dalam pendistribusian satu komoditas dari daerah surplus ke daerah defisit dapat dilakukan. Ketersediaan bahan pangan dan kestabilan harga ke-12 bahan pokok menjadi akhir dari tujuan program ini.

Sebagai antisipasi lonjakan harga, Kepala Barantan, Bambang, mendorong para pihak untuk menggelar kegiatan Gelar Pangan Murah (GPM) di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

GPM bisa menjadi salah satu cara untuk mengantisipasi kemungkinan lonjakan harga. "Selain itu, melalui GPM, masyarakat juga dapat mengakses bahan pangan pokok berkualitas dengan harga terjangkau," ucap Bambang, selaku penanggung jawab stabilisasi pangan wilayah Sulawesi. (*)

#Kementerian Pertanian #Syahrul Yasin Limpo