RAKYATKU.COM - Kepala Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian (Diskominfo-SP) Sulsel, Amson Padolo menghadiri Rapat Kunjungan Kerja Panitia (Panja) Penyediaan Akses Internet Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) bersama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi ( BAKTI) Kementerian Komunikas dan Informasi (Kominfo) di Ballroom Balla Lompoa II, Hotel Harper Perintis Makassar, Kamis, 7 April 2022.
Rapat kunjungan kerja juga dihadiri oleh Kepala Diskominfo kabupaten/kota se-Sulsel tersebut memiliki agenda spesifik terkait dengan penyediaan akses internet BAKTI Kominfo di Provinsi Sulawesi Selatan yang merujuk pada Peta Jalan Digital 2021-2024.
Dalam sambutannya, Amson Padolo mengatakan terdapat 5 (lima) poin penting yang menjadi amanat Presiden Joko Widodo dalam upaya mendorong transformasi digital di Indonesia, salah satunya adalah memperluas akses dan peningkatan infrastruktur digital.
Baca Juga : Pemerintah Provinsi Terus Berupaya untuk Menurunkan Stunting di Sulsel
Poin ini adalah salah satu poin terpenting, sekaligus menjadi poin yang pengalaman kami di Pemprov Sulsel menjadi poin yang paling banyak dikeluhkan oleh masyarakat. Setiap kunjungan koordinasi maupun konsultasi dari pemerintah kabupaten/kota yang kami terima, sebagian besar peningkatan akses dan infrastruktur digital menjadi harapan masyarakat luas," kata Amson Padolo.
Ia menambahkan bahwa berdasarkan data yang dihimpun Diskominfo-SP Prov. Sulsel sejak tahun 2019, masih ada sekitar 563 titik blank spot di seluruh wilayah Sulawesi Selatan. Pada tahun 2021-2022, melalui program pembangunan infrastruktur digital non-3T, BAKTI Kominfo bersama provider terkait merencanakan menuntaskan 131 titik blank spot yang tersebar di 9 kabupaten/kota se-Sulawesi Selatan dengan membangun BTS.
"Tentunya atas nama pemerintah kabupaten/kota terkait, kami sangat berterima kasih untuk hal tersebut. Namun kerja kita belum usai, karena masih banyak titik-titik blank spot lainnya yang menunggu perhatian pemerintah. Bahkan beberapa titik blank spot yang dilaporkan masyarakat masih terletak pada kabupaten/kota yang sama yang menjadi objek pembangunan infrastruktur/BTS non-3T di tahun 2022," tambahnya.
Baca Juga : Evaluator Kemendagri Sebut Kinerja Prof Zudan di Sulsel Sangat Baik
Lebih lanjut, Amson Padolo menyampaikan, percepatan elektronifikasi transaksi keuangan sementara ini juga terus digalakkan Pemprov Sulsel sebagai bagian dari Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) yang digagas oleh Bank Indonesia. Salah satu tujuannya dimaksudkan agar pendapat daerah dapat meningkat dengan meminimalisir kelalaian dan kelemahan transaksi secara tunai.
"Namun kendala yang dihadapi tetap pada seputar infrastruktur digital. Sebagai contoh, beberapa pelabuhan yang direncanakan akan menggunakan elektronifikasi transaksi, belum dapat dilaksanakan, karena tidak adanya akses seluler ataupun internet di kawasan tersebut," lanjutnya.
Olehnya itu, ia sangat berharap dengan kehadiran Panja Penyediaan Akses Internet Komisi I DPR RI tersebut keinginan masyarakat akan terbangun meratanya pembangunan infrastruktur digital di Indonesia dapat diwujudkan.
Baca Juga : Sempat Turun Hujan, Masyarakat Tetap Antusias Hadiri Kampanye Andi Sudirman di Bulukumba
"Kami yakin kegiatan ini akan membawa perubahan yang sangat baik dan mempercepat pembangunan digital di daerah ini. Bagaimanapun juga, kehadiran infrastruktur digital yang baik adalah kunci dasar terwujudnya ekosistem digital yang akan dirasakan manfaatnya bagi pemerintah daerah dan seluruh masyarakat," tutupnya.
Sementara itu, Ketua Tim Panja Penyediaan Akses Internet Komisi I DPR RI, Bambang Kristiono dalam pengantarnya menjelaskan bahwa dalam saat ini BAKTI memiliki empat layanan publik, seperti penyedia akses internet, penyedia BTS, Palap Ring serta satelit multifungsi.
"Khusus penyediaan akses internet, BAKTI bahkan secara berkelanjutan melakukan program ini dengan berkesinambungan. Komisi I DPR RI ingin terus memastikan bahwa BAKTI Kemkominfo dapat terus bekerja untuk rakyat secara baik dan tepat sasaran, khususnya untuk wilayah 3T, yaitu terdepan, terpencil dan tertinggal. Bahkan menurut data Kemkominfo pada tahun 2020 hingga 2021, BAKTI Kemkominfo telah mendistribusikan layanan penyediaan akses internet ke lebih dari 15.000 titik di seluruh Indonesia", jelasnya.
Baca Juga : Enam Bulan Menjabat Gubernur Sulsel, Akademisi Unhas Puji Kepemimpinan Prof Zudan
Ia berharap melalui pertemuan tersebut pihaknya dapat mendengarkan paparan dari BAKTI Kementerian Kominfo untuk mengetahui sejauh mana keberlanjutan terkait program penyediaan akses internet BAKTI Kementerian Kominfo di Provinsi Sulawesi Selatan yang merujuk pada Peta Jalan Digital 2021-2024 mendatang.
Rapat kerja juga diisi dengan sesi pemaparan materi oleh Direktur Layanan Telekomunikasi dan Informasi (TI) untuk Badan Usaha BAKTI, Dhia Anugrah Febriansa dan sesi tanya jawab dengan peserta rapat tersebut, diakhiri dengan pertukaran cinderamata dan sesi foto bersama.