Kamis, 07 April 2022 09:23
Jenderal Mark Milley. (Foto: New York Post)
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM - Panglima militer Amerika Serikat (AS) memperingatkan bahwa perang di Ukraina kemungkinan akan berlangsung bertahun-tahun. Hal ini meningkatkan kekhawatiran bahwa dunia menjadi lebih tidak stabil dan potensi konflik internasional yang signifikan antara kekuatan-kekuatan besar akan meningkat dan tidak menurun.

 

Dalam rapat dengar pendapat di depan Komite Angkatan Bersenjata DPR, Selasa (5/4/2022), Ketua Gabungan Kepala Staf, Jenderal Mark Milley, menyebut invasi Rusia ke Ukraina sebagai ancaman terbesar bagi perdamaian dan keamanan Eropa dan mungkin dunia yang pernah ia saksikan dalam 42 tahun berkarier di dunia militer.

"Amerika Serikat berada pada titik perubahan geostrategis yang sangat kritis dan bersejarah. Kita perlu mengupayakan strategi yang jernih, menjaga perdamaian dengan kemampuan kekuatan yang tidak ambigu dibandingkan dengan Cina atau Rusia," katanya mengacu pada dua potensi ancaman militer teratas bagi AS.

Baca Juga : Tekanan Barat Mendekatkan Tiongkok dan Rusia

Ditanya oleh anggota kongres mengenai apa yang bisa menghentikan Presiden Rusia, Vladimir Putin, menyerang Ukraina, Jenderal Milley mengatakan satu-satunya pertahanan yang mungkin adalah menempatkan pasukan AS di Ukraina, yang tidak akan ia sarankan karena hal itu akan berisiko munculnya konflik bersenjata antara AS dengan Rusia.

 

"Terus terang, terlepas dari komitmen pasukan militer AS ke Ukraina, saya tidak yakin dia (Putin) dapat dicegah. Ini telah menjadi tujuan jangka panjangnya sejak bertahun-tahun yang lalu," kata Milley.

Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, menambahkan bahwa tuntutan Rusia, yang mencakup larangan masuknya Ukraina ke NATO dan pembatasan penempatan pasukan dan senjata NATO di sisi timur NATO (negara-negara yang berbatasan dengan Rusia) tidak dapat diterima.

Baca Juga : Rusia: Pemimpin Kelompok Wagner Dipastikan Tewas dalam Kecelakaan Pesawat

Austin dan Milley menegaskan bahwa walaupun pasukan AS tidak melatih pasukan Ukraina di dalam Ukraina atau di negara tetangga Polandia, mereka melatih tentara Ukraina di luar Ukraina, termasuk di AS. (*)

Sumber: VOA Indonesia