RAKYATKU.COM, PAREPARE - Sebagian besar orang yang sedang sakit tetap ingin berpuasa pada bulan Ramadan meskipun penyakit yang dideritanya tergolong kronis seperti penyakit jantung. Lalu, apakah ibadah puasa aman dilakukan bagi penderita penyakit jantung?
Asni Mustafa, dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Andi Makkasau Kota Parepare menjelaskan bahwa penderita penyakit jantung berdasarkan penelitian aman untuk melaksanakan puasa dengan memperhatikan kondisi pasien.
"Jika ingin melaksanakan puasa pasien jantung, terutama yang gagal jantung, sebelumnya harus konsultasi dengan dokter," kata Asni, Rabu (6/4/2022).
Baca Juga : Ratas Bersama Presiden Jokowi, Mentan SYL: Komoditas Pangan Aman hingga Maret 2023
Asni menjelaskan ada beberapa hal yang mesti diperhatikan pasien agar aman melaksanakan puasa sebulan penuh selama Ramadan.
"Utamanya volume air yang masuk ke dalam tubuh maksimal 5-6 gelas atau 1 liter per hari dengan asumsi masing-masing 1 gelas saat berbuka puasa, salat, tidur, sebelum sahur, dan sebelum imsak," jelasnya.
Pengaturan nutrisi, kata Asni, juga harus menjadi perhatian dengan petunjuk saat konsultasi dengan dokter.
Baca Juga : Momentum Ramadan, XL Axiata Sebar Kebaikan di 13 Kota
"Batasi makanan dengan tetap menjaga diri dari makanan dengan kadar lemak tinggi. Konsumsi makanan berserat," katanya.
Asni juga menjelaskan agar pasien penyakit jantung sedapat mungkin mengurangi aktivitas yang tergolong berat.
"Ketika ada gejala-gejala berat, seperti kondisi jantung dengan nyeri dada yang hebat, sesak napas yang hebat, serta gangguan irama jantung yang tidak stabil, tidak disarankan untuk berpuasa," tutupnya. (*)