Selasa, 29 Maret 2022 14:21
Pembenahan rumput jadi fokus utama Stadion Gelora BJ Habibie (GBH).
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM, PAREPARE - Wali Kota Parepare, Taufan Pawe, optimistis Stadion Gelora BJ Habibie (GBH) bisa menjadi alternatif home base PSM Makassar jika kompetisi Liga 1 musim 2022/2023 sudah menggunakan sistem kandang dan tandang.

 

"Pembenahan Stadion Gelora BJ Habibie Parepare untuk tahun 2022 ini terus kita lanjutkan dengan melengkapi semua kebutuhan stadion agar dapat lolos verifikasi untuk event sepak bola nasional,” ungkap Taufan melalui akun media sosialnya seperti dilihat Rakyatku.com, Selasa (28/3/2022).

Pemkot Parepare kembali mengucurkan dana untuk melengkapi pelbagai item stadion tersebut. Mulai press room, lobi, ruang massage, ruang pemanasan, dan ruang wasit. "Tentunya yang paling utama pembenahan rumput serta bench pemain," kata Ketua Golkar Sulsel itu.

Baca Juga : Kinerja Baik Awasi Tata Ruang, Abdul Hayat Terima Penghargaan di HUT Sulsel

Taufan menyebut progres pembenahan sudah tahap tender. Dalam waktu dekat, kata dia, sudah tayang di laman LPSE Parepare.

 

"Semoga proses pembenahan Stadion GBH ini dapat berjalan lancar. Kita harap dapat dimanfaatkan demi kemajuan sepak bola Sulsel. Mohon doa-ta semua," urai Taufan.

Sementara, Wakil Ketua DPRD Parepare, Rahmat Sjamsu Alam, mengatakan tahun ini pihaknya menyetujui anggaran Rp2,5 miliar untuk membenahi stadion.

Baca Juga : DPRD Kota Parepare Gelar Paripurna Penyerahan KUA PPAS TA 2025

Ketua Askot PSSI Parepare ini menyebut, saat ini beberapa hal menjadi kendala Stadion Gelora BJ Habibie, yang paling substansial adalah rumput lapangan.

"Rumput lapangan tidak memenuhi standar, saat stadion akan digunakan PSM Makassar menjamu PSMS Medan dalam partai usiran, Sekjen PSSI saat itu Joko Driyono sendiri yang bilang tidak layak, padahal saat itu kami berpikir kondisi rumput sedang bagus-bagusnya," jelasnya.

Kadisporapar Parepare, Amarun Agung Hamka, menegaskan penetapan layak atau tidaknya stadion itu tugas tim verifikasi dari Liga Indonesia. Kata dia, yang saat ini digodok yakni pembenahan. "Layak tidaknya (stadion) yang tentukan tim verifikasi liga," ucapnya. (*)

Penulis : Hasrul Nawir