RAKYATKU.COM -- Masyarakat Indonesia sebagian besar mendukung operasi militer khusus Rusia di Ukraina dan menyetujui kepemimpinan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Hal itu disampaikan Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobyova dilansir dari media Rusia Sputnik, Sabtu (26/3/2022)
Vorobyova menyebut awal bulan ini, perusahaan Indonesia Evello, yang mengkhususkan diri dalam pemantauan dan analisis media sosial, menerbitkan sebuah laporan yang menunjukkan bahwa netizen Indonesia sangat mendukung operasi Rusia di Ukraina.
Baca Juga : Tekanan Barat Mendekatkan Tiongkok dan Rusia
Menurut Vorobyova tanggapan itu dapat dikaitkan dengan sikap negatif dari populasi umum di negara itu (Indonesia) terhadap AS dan NATO.
“Memang masyarakat Indonesia secara aktif mendukung operasi militer khusus yang dipimpin Rusia di Ukraina,” kata Vorobyova.
Vorobyova menyebut ada beberapa faktor yang membuat sebagian besar masyarakat Indonesia mendukung operasi militer Rusia ke Ukraina.
Baca Juga : Kemendikbudristek Kembali Gelar Pekan Kebudayaan Nasional, “Merawat Bumi Merawat Kebudayaan”
"Pertama, perlu dicatat bahwa ada anti-Amerika yang serius di negara ini karena rekam jejak agresi AS dan sekutunya terhadap Irak, Suriah, Libya, Afghanistan, dan negara-negara lain," ucap Vorobyova.
Lanjut Vorobyova bahwa Faktor lain yang membangkitkan reaksi semacam itu dari publik (Indonesia) adalah upaya sia-sia Barat untuk memerangi terorisme, yang menyebabkan banyak kematian 'saudara seiman', karena Indonesia adalah negara Muslim terbesar berdasarkan populasi.
Aspek penting lainnya kata Vorobyova adalah otoritas pribadi Presiden Rusia Vladimir Putin yang bertujuan untuk membangun dunia multipolar yang adil sering dibandingkan di Indonesia dengan politik presiden pertama Indonesia Sukarno, yang memiliki sikap anti-Barat dan melakukan banyak hal untuk menjalin hubungan dekat dengan Uni Soviet.
Baca Juga : Rusia: Pemimpin Kelompok Wagner Dipastikan Tewas dalam Kecelakaan Pesawat
Apalagi kata Vorobyova bagi masyarakat Indonesia, Rusia menjadi contoh negara yang sedang menuju kerukunan antaretnis dan antaragama.
“Kami sering melihat outlet berita lokal secara ekstensif meliput perkembangan Islam di Rusia. Dalam konteks ini, partisipasi militer Muslim Rusia termasuk dari Republik Chechnya disambut dengan sangat baik,” ungkap Vorobyova.
Pada 24 Februari, Rusia melancarkan operasi militer di Ukraina setelah republik Donetsk dan Lugansk yang memisahkan diri meminta bantuan untuk membela diri dari provokasi Ukraina.
Baca Juga : Putin Angkat Bicara Terkait Kecelakaan Pesawat yang Diduga Tewaskan Bos Wagner
Menanggapi operasi Rusia, negara-negara Barat telah meluncurkan kampanye sanksi yang komprehensif terhadap Moskow.