Senin, 21 Maret 2022 14:07
Salah satu gedung di Kota Mariupol Ukraina hancur dibombardir pasukan Rusia. ( Foto Getty)
Editor : Usman Pala

RAKYATKU.COM, -- Rusia telah memberikan waktu kepada pasukan Ukraina di kota Mariupol yang terkepung untuk meletakkan senjata dan menyerah.

 

Jenderal Kolonel Mikhail Mizintsev, seorang komandan senior Rusia, memperingatkan pemerintah kota setempat, termasuk walikota, bahwa jika mereka tidak menyerah, mereka akan menghadapi pengadilan militer.

Dia meminta otoritas resmi di Kyiv untuk membatalkan perintah yang diberikan sebelumnya mewajibkan para pejuang Ukraina untuk mengorbankan diri mereka sendiri dan menjadi 'martir Mariupol.'

Baca Juga : Tekanan Barat Mendekatkan Tiongkok dan Rusia

Pasukan Rusia saat ini telah memasuki jauh ke dalam kota Mariupol dan terlibat dalam pertempuran jalanan sambil membombardir kota tanpa pandang bulu. Pasukan Ukraina yang mempertahankan kota diyakini berada di bawah tekanan berat saat ini.

 

Mizintsev mengatakan Rusia telah mengusulkan pembukaan koridor kemanusiaan mulai pukul 9 pagi waktu setempat Senin (21/3/2022) untuk memungkinkan pasukan Ukraina dan warga sipil meninggalkan Mariupol.

“Kami menyerukan unit angkatan bersenjata Ukraina, batalyon Pertahanan Teritorial, tentara bayaran asing, untuk menghentikan aksi militer, meletakkan senjata mereka dan pergi ke wilayah yang dikendalikan oleh Kyiv melalui koridor kemanusiaan yang disepakati dengan pihak Ukraina, ” kata Mizintsev.

Baca Juga : Rusia: Pemimpin Kelompok Wagner Dipastikan Tewas dalam Kecelakaan Pesawat

“Selain itu, jalan keluar yang aman dari semua orang yang meletakkan senjata mereka dijamin dan keselamatan hidup mereka,” pungkasnya.

Sumber: ABC News