RAKYATKU.COM,JAKARTA -- Seorang pria yang diduga pendeta meminta Menteri Agama menghapus 300 ayat Alquran yang disebut berpotensi memunculkan sikap intoletansi hingga radikal.
Anggota Presidium KAHMI Sulsel Muhammad Fauzi mengatakan, permintaan itu hanya sekadar cari sensasi belaka. Dia menduga pria tersebut ingin menjadi terkenal dengan memainkan emosi umat muslim yang mayoritas.
"Di tengah hiruk pikuk media sosial yang serba dinamis, cara-cara seperti ini cepat menarik perhatian demi sensasi," kata Anggota DPR RI ini.
Baca Juga : Waspada! Oknum Catut Nama Anggota DPR RI Muhammad Fauzi untuk Penipuan di Medsos
Menurutnya, permintaan tersebut hanya ingin menyulut emosi umat muslim dan membenturkannya dengan lembaga negara. Sebab, Fauzi yakin permintaan tak masuk akal itu tidak akan ditanggapi oleh menteri agama.
"Yang kita sayangkan jika benar dia adalah seorang tokoh agama tertentu. Sebab, saya yakin itu tidak mewakili sikap golongan mana pun. Permintaannya juga tidak akan ditanggapi kementrian agama," katanya saat dikonfirmasi.
Anggota DPR Dapil Sulsel III ini mengajak masyarakat untuk tidak usah terpancing dengan wacana seperti ini. Menurutnya, lebih baik energi anak bangsa dipakai untuk ikut memulihkan kondisi negara yang masih belum stabil akibat ekonomi.
Baca Juga : Luwu Utara Jadi Kabupaten Penerima Manfaat Terbesar Program TPS3R di Selo Selatan
"Kita serahkan saja kepada pihak berwajib, jika memang pernyataan itu memiliki unsur pelanggaran sebaiknya cepat ditindak. Jangan energi bangsa ini habis untuk hal-hal yang tidak produktif," tutupnya.(rls)