RAKYATKU.COM, PINRANG - Pasar murah minyak goreng yang digelar Himpunan Pengusaha Muda (Hipmi) Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, dibubarkan polisi.
Pembubaran pasar murah yang dipimpin langsung Wakapolres Pinrang, Kompol Muhabar, di area Masjid Almunawir, Selasa (8/3/2022), lantaran antrean membeludak dan melanggar protokol kesehatan (prokes) COVID-19.
Sulaiman Saragih, salah satu warga yang mengantre kecewa lantaran sudah menunggu sejak pagi, tetapi tidak mendapatkan kupon. Kekecewaannya bertambah lantaran pasar murah kemudian dibubarkan.
Baca Juga : Pasutri di Pinrang Ditangkap Kasus Penipuan Modus Loker PT. Pertamina
"Penyampaiannya dari kecamatan bahwa hari ini ada pembagian untuk tiga kecamatan, tapi kenapa membeludak seperti ini. Dari pagi saya antre tidak dapat kupon dan dibubarkan lagi. Informasinya 250 paket mau dibagi, tapi yang datang ribuan," ucap Sulaiman.
Ketua BPC Hipmi Pinrang, Rahmat Latief Bialangi, mengaku setelah melakukan koordinasi dengan kepolisian pihaknya memutuskan menunda kegiatan pasar murah minyak goreng hari ini.
"Setelah melihat tidak kondusifnya suasana, saya berkoordinasi dengan pihak Polres Pinrang dan Polsek Wattang Sawitto selaku penanggung jawab wilayah. Memang sudah tidak memenuhi syarat prokes. Kami putuskan untuk menunda kegiatan ini," kata Rahmat.
Baca Juga : Pangdam Hasanuddin Ajak Warga Pinrang Jaga Kebersamaan, Saling Peduli dan Pererat Silaturahim
Pengusaha developer dan rempah-rempah itu mengaku mengambil pelajaran dari situasi saat ini dan akan menggelar pasar murah dengan teknis pembagian zona untuk menghindari membeludaknya warga.
"Di seluruh Pinrang itu ada 2.000 liter yang kita siapkan dan dibagikan. Di wilayah 1 meliputi Kecamatan Wattang Sawitto, Paleteang, dan Tiroang, wilayah 2 meliputi Mattiro bulu, Suppa, dan Lanrisang, wilayah 3 meliputi Duampanua, Batu Lappa, dan Lembang, serta wilayah 4 meliputi Cempa, Patampanua, dan Mattiro Sompe," jelasnya.
Rahmat juga menyampaikan permohonan maaf kepada warga karena kegiatan pasar murah ditunda. "Kami memohon maaf atas nama panitia. Kami sebenarnya punya niat baik untuk masyarakat karena kelangkaan minyak goreng. Niatan baik ini akan tetap kami lanjutkan. Hanya saja, kami akan diskusikan dengan pihak-pihak terkait bagaimana teknisnya agar pembagian minyak bisa kami lakukan," tuturnya. (*)