Senin, 07 Maret 2022 13:54

Kementerian Pertanian Optimistis Stok Cabai Aman Jelang HBKN

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Diperkirakan total produksi cabai besar nasional pada April 2022 sebesar 107.932 ton dengan kebutuhan sebesar 109.125 ton.
Diperkirakan total produksi cabai besar nasional pada April 2022 sebesar 107.932 ton dengan kebutuhan sebesar 109.125 ton.

Direktur Jenderal Hortikultura Kementan, Prihasto Setyanto, optimistis pasokan cabai tahun ini akan mencukupi.

RAKYATKU.COM - Kementerian Pertanian (Kementan) dan petani di seluruh wilayah berupaya turut berpartisipasi mengamankan stok cabai jelang hari besar keagamaan dan nasional (HBKN).

Direktur Jenderal Hortikultura Kementan, Prihasto Setyanto, optimistis pasokan cabai tahun ini akan mencukupi. "Untuk menghadapi Ramadan dan Idulfitri, kita harus pastikan agar stok tersedia dalam jumlah yang cukup. Meskipun gejolak harga umum terjadi, kami berupaya meminimalisir sebisa mungkin," ujar Anton, panggilan akrabnya, dalam keterangannya, Senin (7/3/2022).

Jika dilihat dari data early warning system (EWS), lanjut Anton, ketersediaan aneka cabai pada April mengalami defisit. Berdasarkan angka sasaran produksi, diperkirakan total produksi cabai besar nasional pada April 2022 sebesar 107.932 ton dengan kebutuhan sebesar 109.125 ton sehingga neraca cabai besar defisit 1.192 ton. Untuk cabai rawit diperkirakan total produksi nasional sebesar 112.490 ton dengan kebutuhan diperkirakan sebesar 114.738 ton, sehingga neraca cabai rawit defisit sebesar 2.248 ton.

Baca Juga : Indonesia Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian dengan Iran

Kementan pun terus melakukan koordinasi dengan para champion cabai di daerah sentra lainnya. "Dari hasil komunikasi kami dengan para champion, diperoleh informasi bahwa pasokan cabai di bulan Ramadan dan hari raya Idulfitri Tahun 2022 aman, dengan perkiraan luas panen cabai rawit di 33 kabupaten sentra di Pulau Jawa pada bulan Maret adalah 9.500 hektare, April 10.860 hektare, dan Mei 13.720 hektare. Namun, tetap diperlukan pengawalan agar pertanaman tidak terganggu serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) atau terkena dampak perubahan iklim sehingga tetap mampu berproduksi," terang Anton.

Sementara itu, sebagai wilayah penyangga Jabodetabek, ketersediaan cabai rawit di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, menjelang HBKN dipastikan aman. Champion cabai asal Kebumen, Taat Budiarta, menyampaikan pada dua kecamatan sentra cabai di Kebumen, pertanaman cabai pada Maret--Mei masih cukup banyak.

"Sentra cabai di Kebumen ada di Kecamatan Mirit dan Ambal. Untuk Maret luas panen sekitar 14 hektare, April 21 hektare, dan Mei 23 hektare. Petani juga ada yang baru mulai menanam lagi. Kalau diprediksi, harga cabai menjelang Ramadan dan Idulfitri mungkin naik, tapi tidak terlalu tinggi," papar Taat.

Baca Juga : Pj. Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran atas Solusi Cepat Bagi Petani

Senada, champion cabai asal Banjarnegara, Teguh, menyampaikan ketersediaan cabai di Banjarnegara juga masih mencukupi. "Perkiraan luas panen cabai di kelompok kami untuk cabai besar sekitar 15 hektare pada bulan Maret dan 20 hektare pada bulan April. Untuk cabai rawit sekitar 22 hektare pada bulan Maret dan 26,5 hektare pada Bulan April. Pada bulan Mei kemungkinan hasil panen mulai berkurang karena sudah akhir panen, tapi kami yakin hasil panen masih bisa mencukupi," beber Teguh. (*)

#Kementerian Pertanian