RAKYATKU.COM--Keluarga Besar Alumni KAMMI (KBA-KAMMI) menolak wacana perpanjangan masa jabatan Presiden dan anggota DPR. Hal itu disampaikan oleh Ketua umum KBA-KAMMI, Taufiq Amrullah.
"Ini melanggar konstitusi dan menciderai amanat reformasi. Bersusah payah membangun demokrasi tiba-tiba ada gerakan yang mengkhianati mandat rakyat," kata Taufiq.
Lebih lanjut, Taufik yang merupakan mantan ketua umum KAMMI menyatakan bahayanya kalau bermain-main dengan mandat rakyat.
Baca Juga : Ketua Umum PP LIDMI: Perpanjangan Masa Jabatan Presiden Bertentangan dengan Konstitusi
"Awalnya dihembuskan perlahan. Kemudian menjadi seolah aspirasi pengusaha, petani dan lainnya. Lalu diteruskan oleh elit parpol ke presiden. Ditambah dengan bumbu survey kepuasan publik. Lalu menggelinding. Ujungnya nanti kita mendengar kalimat: Kalau rakyat menghendaki!," ujarnya.
"Maka rakyat harus bersuara, tokoh bangsa dan civil society harus mengingatkan Jokowi. Ingat, mandat rakyat pada pemilu 2019 hanya sampai 2024," tambahnya.
Ia juga mengatakan jangan sampai demi IKN dan stabilitas ekonomi, pemerintah berkuasa mengorbankan demokrasi dan amanat reformasi.
Baca Juga : Ketua Umum PP LIDMI: Perpanjangan Masa Jabatan Presiden Bertentangan dengan Konstitusi
"Pak presiden Jokowi jangan mau dijebak dan dijerumuskan, roda berputar, tinggalkanlah legacy terbaik untuk Indonesia tercinta," pungkas Taufik.
