Rabu, 23 Februari 2022 17:58

Kementan Latih Petani dan Penyuluh untuk Antisipasi Perubahan Iklim

Syukur Nutu
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo.

"Apa yang kita buat ini adalah sesuatu yang hebat, sesuatu yang luar biasa, sesuatu yang sangat penting bagi negara bangsa dan rakyat"

RAKYATKU.COM, CIAWI - Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan peningkatan kompetensi SDM pertanian untuk adaptasi dan mitigasi pertanian terhadap perubahan iklim (climate change). 

Syahrul Yasin Limpo (SYL) sebagai Ketua Kelompok Kerja Pertanian G20 meminta kepada seluruh negara anggota agar terus memelihara bumi dari fenomena perubahan iklim.

Mentan SYL juga mengatakan, dalam masa pemulihan dari pandemi Covid-19, negara-negara G20 wajib mengusung mandat zero kelaparan di tengah-tengah dampak perubahan iklim.

Baca Juga : Mentan RI Amran Tinjau Lokasi Sebelum Kunker Presiden Jokowi di Bone

"Apa yang kita buat ini adalah sesuatu yang hebat, sesuatu yang luar biasa, sesuatu yang sangat penting bagi negara bangsa dan rakyat. Menghadapi suatu tantangan yang ada dan kondisi yang tidak terduga seperti perubahan iklim dan tentu dampak pandemi Covid-19, perubahan iklim seperti ini baru kita hadapi, oleh karena itu luar biasa, kondisi ini tidak bisa dispekulasi," ujarnya saat membuka pelatihan sejuta petani dan penyuluh yang akan berlangsung mulai tanggal 23 Februari.

Mentan SYL menyebut Indonesia bangsa besar dengan 273 juta orang. Ia berkeyakinan dalam pertanian pasti bisa melewati dan menghadapi serta beradaptasi terhadap situasi perubahan iklim ini. Inovasi teknologi dan sistem digital sangat bermanfaat di era sekarang karena semua kegiatan pertanian bisa diperbarui secara cepat. Pertanian Indonesia didukung aspek yang banyak.

“Alam Indonesia sudah menjanjikan, orang kita banyak, teknologi, pelatihan, research, hanya tinggal ketekunan- ketekunan yang harus dilakukan," tukasnya.

Baca Juga : Mentan Serahkan Bantuan Pertanian Senilai Rp410 Miliar untuk Bencana di Sulsel

Sementara itu Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi menambahkan, saat ini dunia didera oleh dampak perubahan iklim dan pandemi Covid 19 yang hingga kini belum usai, namun Kementerian Pertanian harus tetap menjaga bagaimana caranya produktivitas dan produksi pertanian tetap meningkat. 

Dedi menegaskan, Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh merupakan program reguler maksimum, agar petani mengerti dan memahami perubahan iklim, dampak perubahan iklim, dan cara mengatasinya. Dedi berharap petani mampu  mengimplementasikan teknologi adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan iklim.

"Sasaran peserta ditargetkan sekitar 1.568.483 orang bahkan lebih, yang terdiri dari petani dan pertanian lainnya. jumlah 1.500.000 orang serta penyuluh sebanyak 68.483 orang," kata dia.

Baca Juga : Indonesia Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian dengan Iran

Pelatihan ini akan melibatkan petani, Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S), Ikatan Alumni Magang Jepang (IKAMAJA), Kelompok Tani dan Nelayan Andalan (KTNA), Duta Petani Milenial/Duta Petani Andalan (DPM/DPA), Perhimpunan Penyuluh Pertanian (PERHIPTANI). ) dan insan pertanian lainnya yang akan dilaksanakan oleh unit pelaksana teknis (UPT) lingkup BPPSDMP.

#Kementerian Pertanian #Syahrul Yasin Limpo #pelatihan