Senin, 21 Februari 2022 14:35

Menteri Perdagangan Jamin Stok dan Harga Bapok Jelang Ramadan

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi (kiri), saat meninjau pasar tradisional di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, beberapa waktu lalu.
Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi (kiri), saat meninjau pasar tradisional di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, beberapa waktu lalu.

"Pasokan bapok tersedia di seluruh wilayah Indonesia untuk satu setengah bulan ke depan. Meskipun terdapat beberapa kendala terkait distribusi, khususnya di wilayah terluar Indonesia untuk komoditas minyak goreng (migor)," ucap Lutfi.

RAKYATKU.COM - Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi, menjamin stok barang kebutuhan pokok (bapok) terkendali dengan harga terjangkau di wilayah Indonesia jelang Ramadan dan Lebaran Idulfitri.

"Pasokan bapok tersedia di seluruh wilayah Indonesia untuk satu setengah bulan ke depan. Meskipun terdapat beberapa kendala terkait distribusi, khususnya di wilayah terluar Indonesia untuk komoditas minyak goreng (migor)," ucap Lutfi dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Nasional Stabilisasi Harga dan Ketersediaan Pasokan Barang Kebutuhan Pokok Menjelang Puasa dan Lebaran 1443 H/2022 M di Kota Surabaya, Jawa Timur, Senin (21/2/2022).

Lutfi mengatakan, secara umum pasokan minyak goreng sudah digelontorkan dan harga akan berangsur normal dalam beberapa waktu ke depan. Untuk komoditas lainnya, seperti gula, pasokannya melimpah dan harga dalam kondisi terkendali.

Baca Juga : KPPU Minta Kemendag Keluarkan Regulasi Terkait Pelaksanaan Kewajiban Pembayaran Rafaksi Minyak Goreng Pada Pelaku Usaha Yang Telah Selesai Diverifikasi

"Untuk itu, Kemendag memastikan stok ada, tidak merugikan petani, dan pada saat bersamaan memastikan pada puasa dan Lebaran tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," tutur Lutfi.

Terdapat beberapa kondisi yang perlu diwaspadai yang dapat berdampak pada kenaikan harga komoditas dan perekonomian nasional. Salah satunya, adanya ketegangan antara Rusia dan Ukraina yang akan mengakibatkan kenaikan harga terigu karena kedua negara tersebut merupakan penghasil utama dunia.

Ancaman lainnya adalah perubahan iklim. Situasi yang basah akan mengganggu produksi negara produsen di Amerika Latin sehingga menaikkan harga kedelai.

Baca Juga : Bareng Wali Kota Makassar Pantau Harga Pangan di Pasar Terong, Mendag Zulhas: Terlalu Murah!

"Ini semua kita bicarakan dan diskusikan untuk memastikan keadaan stok dan memitigasi lonjakan harga," tegas Lutfi. (*)

Sumber: CNBC Indonesia

#Kementerian Perdagangan #Muhammad Lutfi #Ramadan 2022