RAKYATKU.COM, BARRU - Bupati Barru, Suardi Saleh, membuka Konferensi Kerja Kabupaten (Konferkab) I Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Barru 2022 di Aula Dinas Pendidikan Barru, Ahad (13/2/2022).
Konferensi kerja PGRI ini bertujuan untuk merumuskan program kerja, baik jangka menengah maupun jangka panjang yang bermitra dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Barru, khususnya Dinas Pendidikan. Tema yang diusung adalah "Peran Strategi PGRI Dalam Mewujudkan Indonesia Unggul."
Usai membuka acara, Suardi didampingi Ketua TP PKK, Hasnah Syam, menyampaikan bahwa PGRI sebagai organisasi perpanjangan tangan pemerintah untuk mengurus secara khusus lembaga demi kemajuan pendidikan, segala harapan besar para guru tentu juga ada di dalam PGRI ini.
Baca Juga : Bupati Barru Tekankan Pentingnya Suara Anak dalam Pembangunan Daerah
"Konferensi kerja kabupaten yang digelar hari ini diharapkan dapat melahirkan kebijakan yang dapat meningkatkan mutu pendidikan di Kabupaten Barru,” ujar Suardi yang juga pembina PGRI di hadapan peserta konferensi.
Ia mengatakan, apa pun kegiatan pendidikan, baik formal maupunnon formal, itu sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam organisasi PGRI.
Ketua PGRI Barru, Abdullah Tintjo, melaporkan kondisi pandemi COVID-19 merupakan kendala sehingga tertunda dan dilaksanakan pada 2022 ini.
Baca Juga : Bupati Barru Ajak Petani Tingkatkan Produktivitas Melalui Tradisi Mappalili
Harapannya, melalui konferensi ini dapat mengevaluasi apa yang sudah dilakukan dan dilaksanakan oleh pengurus PGRI, termasuk koordinasi dan konsolidasi pengurus, mulai dari tingkat kabupaten hingga kecamatan.
Hal senada juga diutarakan Ketua I PGRI Provinsi Sulawesi Selatan, Abd. Halim Muharram. Dia mengatakan, tujuan diadakan konferensi di kepengurusan PGRI saat ini untuk terciptanya hubungan silaturahmi yang baik antar pengurus dan anggota PGRI se-Barru.
"Jadi program kerja PGRI yang telah dirancang dan direncanakan ini agar dapat berjalan dengan baik, maka perlu dilakukan konferensi kerja ini sehingga usulan pengurus PGRI dapat dipersatukan demi pendidikan Kabupaten Barru khususnya guru yang makin baik," katanya.
Baca Juga : Bupati Barru Dorong Kegiatan Berburu Babi Di Desa Lompo Tengah Jadi Atraksi Wisata Tahunan
Sementara, Hasnah Syam mengawali sambutannya dengan suara terbata-bata dan meneteskan air mata, tanda haru dan terima kasihnya kepada jasa guru.
"Saya tahu rasanya dan perjuangan seorang guru, sebagai manusia biasa, saya sangat sakit jika ada guru yang diperlakukan tidak adil," ujarnya.
Di hadapan para peserta konferensi, dia mengaku orang tuanya sempat berpesan ke dirinya, meski tak mewariskan harta, tetapi ia diwariskan pendidikan. Sebab, pendidikan adalah kunci keberhasilan.
Baca Juga : Dinas Pertanian Barru Bersama Petani: Mengatasi Tantangan El Nino dengan Varietas Pendek
"Selama ini, saya sangat memperhatikan dan banyak membantu pada sektor pendidikan khususnya di Barru. Sebagai anggota DPR RI, setiap saat saya terjun ke sekolah melihat lansung proses belajar mengajar," ungkapnya.
Selain itu, Bu Dokter--sapaan akrabnya--meminta kepada para guru agar mengajarkan nilai-nilai budaya leluhur sebagai orang Bugis-Makassar. Budaya sipakatau, sipakainge, sipakelebbi.
Saat ini, kata dia, budaya luar sudah masuk di lingkaran pendidikan anak melalui kemajuan teknologi. Oleh karena itu, peran gurulah yang sangat dibutuhkan dalam menciptakan generasi cemerlang bagi masa depan anak-anak kita.
Baca Juga : Hadiri Maulid Nabi, Bupati Barru Ungkap Tiga Kisah Rasulullah SAW
"Nilai nilai identitas budaya kita, juga sudah mulai tergerus oleh zaman seperti memegang teguh pada lima akkatenningen (lima pegangan hidup), 1. macca (pintar). 2. malempu (jujur). 3. magetteng (teguh pada pendirian). 4. warani (berani). 5. mappesona ri puangnge (bertakwa kepada Allah Swt)," ujar Bu Dokter. (rls)