Sabtu, 12 Februari 2022 15:17
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, dr. Brian Sri Prahastuti.
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM, JAKARTA - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, dr. Brian Sri Prahastuti, memastikan pemerintah telah memperkuat layanan fasilitas kesehatan (faskes) untuk menghadapi kenaikan kasus COVID-19 varian Omicron. Hal ini untuk faskes rujukan (rumah sakit) maupun faskes primer (puskesmas, klinik, dan telemedisin).

 

"Kapasitas layanan Faskes tergantung jumlah nakes, ketersediaan obat, dan alkes, termasuk jumlah tempat tidur, ICU, ventilator, dan oksigen. Nah, ini semua sudah diperkuat agar seimbang dengan jumlah kasus yang ditangani," kata Brian, Sabtu (12/2/2022).

Brian menegaskan, faskes-faskes rujukan saat ini sudah menambah kapasitas tempat tidur dan ICU, dengan membuat tenda RS darurat dan memgkonversi ruang rawat biasa menjadi ruang isolasi COVID19 dan ICU. Selain itu, juga ada penambahan stok obat dan alat kesehatan.

"Jumlah nakes baik dokter maupun perawat terus ditambah. Pengaturan shift juga sudah diatur sedemikian rupa, agar jika ada nakes kelelahan atau terpapar bisa segera teratasi," tutur Brian.

Baca Juga : Inilah Keppres Penetapan Berakhirnya Status Pandemi Covid-19 di Indonesia

Sementara untuk, untuk faskes primer, sambung Brian, lebih difokuskan pada penanganan dan pantauan pasien tanpa gejala dan bergejala ringan. "Dengan begitu RS hanya menangani kasus sedang, berat, dan kritis. Ini strateginya," tambahnya.

 

Dalam kesempatan itu, Brian juga mengungkapkan, pemerintah mengaktifkan kembali pembiayaan kasus COVID-19, yang dipergunakan untuk insentif nakes, penyediaan obat, dan perawatan pasien COVID-19.

"Termasuk merekurt dokter untuk ditempatkan di RS darurat, RSUD, dan puskesmas," paparnya.

Baca Juga : Pemerintah Resmi Cabut Status Pandemi Covid-19, Beralih Jadi Endemi

Untuk memastikan upaya pemerintah berjalan sesuai yang diharapkan, lanjut Brian, Kantor Staf Presiden terus melakukan pemantauan dan verifikasi lapangan terkait kesiapan faskes, kecukupan obat, dan alat kesehatan.

"Kita juga akan kawal kesiagaan satgas di pusat dan daerah terutama untuk potensi terjadinya krisis," ucap Brian.

Seperti diketahui, per 11 Februari 2022 pukul 12.00 WIB, BNPB melaporkan jumlah kasus harian positif COVID-19 sebanyak 40.489 kasus. DKI Jakarta menjadi wilayah yang melaporkan kasus tertinggi dalam 24 jam terakhir. (*)