RAKYATKU.COM, JAKARTA - Wakil Sekretaris Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia, K.H. Muhammad Zaitun Rasmin, menyampaikan tentang orientasi dakwah Islam dan komitmen keindonesian menuju Indonesia beradab dalam Simposium Aktivis Dakwah Kampus Nasional LIDMI melalui virtual, Jumat malam (11/2/2022).
"Kita ingin negeri kita ini menjadi negeri yang beradab. Sebagaimana disebutkan dalam Pancasila di sila kedua yakni kemanusiaan yang beradab. Namun, dalam pewujudannya belum dapat terlakasana dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," ujar Ustaz Zaitun, sapaan akrabnya, dalam sambutannya.
Ustaz Zaitun juga menjelaskan tentang pondasi awal dalam melahirkan Indonesia yang beradab yakni dengan mengukuhkan iman bagi tiap muslim yang ada di negeri ini.
Baca Juga : Dialog Kebangsaan Wahdah Islamiyah, Menkopolhukam Mahfud MD Sebut Ormas Islam Aset Nasional
"Indonesia yang beradab adalah ketika manusia-manusia yang hidup di negeri ini dengan iman yang kuat dan tauhid yang murni. Karena keimanan adalah yang paling dasar. Sehingga jangan pernah berharap bahwa negeri dapat beradab tanpa memiliki iman yang kuat. Sehingga menjadi rahasia dalam membangun ahklak, etika, dan adab adalah dengan menguatkan iman," tegasnya.
Ketua Umum Wahdah Islamiyah tersebut juga memaparkan peran iman dalam melahirkan adab dan akhlak. Sebagaimana Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam mendidik generasi sahabat dengan kekukuhan iman yang dengannya lahir negeri dan manusia-manusia yang beradab dan berakhlak mulia.
"Tidak akan pernah ada bangunan Islam yang kuat tanpa iman. Sebagaimana Nabi membangun iman sebagai dasar dalam membangun adab dan akhlak. Negeri ini sangat rindu dengan cita-cita kita dalam mewujudkan negeri yang beradab dan berakhlak. Membangun Indonesia beradab bukan hanya berladaskan teori-teori, lembaga riset dan lainnya, tapi harus dibangun dengan iman dan dakwah," tambahnya.
Baca Juga : Ketua Umum PP LIDMI: Perpanjangan Masa Jabatan Presiden Bertentangan dengan Konstitusi
Selain itu, untuk melahirkan Indonesia beradab adalah dengan melakukan pembinaan terbaik bagi mahasiswa dan pemuda. Baik dari segi keilmuan, ibadah, mengajinya, dan harus memiliki keahlian, serta menjadi aktivis dakwah di kampus masing-masing.
"Dalam konteks mahasiswa dan pemuda utamanya di kampus, kita berharap melahirkan mahasiswa yang berkualitas dan tokoh-tokoh mahasiwa muslim yang memiliki karya-karya terbaik dari segi akademis, sosial, dan lantang menyuarakan kebenaran dan melawan kezaliman," pungkasnya.
Pada akhir materinya, Ustaz Zaitun memberikan nasihat kepada seluruh peserta yang hadir dalam kegiatan tersebut tentang konsekuensi yang akan didapatkan oleh orang-orang beriman ketika menyampaikan kebenaran dengan berbagai ujian, masalah, dan lainnya.
Baca Juga : Catat Waktunya! Webinar Ketahanan Keluarga WI Sulsel Bersama Penulis dan Dai Nasional
"Orang beriman akan berhadapan dengan berbagai masalah dan tuduhan utamanya para aktivis dan penyuara kebenaran. Siapa yang tidak ingin capek di awal-awal, maka ia akan mengalami kesulitan ketika mendapatkan tekanan, masalah, dan ujian. Sesungguhnya tanggung jawab ini besar dan berat. Namun, siapa yang betul-betul berjuang maka yakin Allah akan memberikan pertolongannya. Sehingga perjuangan ke depan masih panjang dan wujudkan dengan niat dan ide, kemudian tekad yang kuat serta mulai bergerak," tutupnya. (rls)