Kamis, 03 Februari 2022 09:34
Ilustrasi. (Foto: Antara/Fauzan)
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM - Seorang peserta seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) curhat di media sosial soal penyebab dirinya tak lolos seleksi menjadi abdi negara.

 

Peserta itu adalah laki-laki bernama Dwiki Andoyo. Dia mengaku salah satu penyebabnya tak lolos adalah keadaan fisik. Untuk posisi yang dilamar bentuk fisik menjadi salah satu poin penilaian penting.

"Di awal tahun ini diberikan pelajaran berharga dari salah satu seleksi pegawai negeri di suatu kementerian. Ternyata dalam menjalankan tugasnya sebagai pegawai negeri diperlukan postur yang sempurna dikarenakan mungkin dapat mempengaruhi performa kita dalam pekerjaan di kantor," tulisnya dalam curhatan itu yang dikutip, Kamis (3/2/2022).

Baca Juga : Kemenpan-RB Minta BKN Kaji Potensi Tingkat Kelulusan soal Passing Grade PPPK

Dalam tangkapan layar yang diunggahnya, diketahui dia berhasil mencapai nilai tertinggi dalam tes Seleksi Kompetensi Bidang (SKB). Meski hasil tes SKB nya tertinggi, dia tidak lulus karena hasil tes kesehatan umum dan jiwa.

 

Dia pun mengajukan sanggah dan meminta penjelasan lebih detail bagian tubuh mana yang membuatnya tidak lolos seleksi menjadi abdi negara ini.

Hasil sanggah dijawab kementerian tersebut dan mengatakan salah satu penyebabnya adalah kelainan di payudara. Payudaranya dinilai terlalu besar untuk ukuran laki-laki.

Baca Juga : Pendataan Tenaga Non-ASN untuk Diangkat PNS Tanpa Tes? Ini Penjelasan BKN

"Jawaban Sanggah: Hasil pemeriksaan kesehatan sebagai berikut; Pembesaran payudara laki-laki, kaki bentuk X 10 cm," demikian tertulis di hasil tangkapan layar yang diunggah.

Terkait hal ini, Kepala Biro Hukum, Humas, dan Kerja Sama Badan Kepegawaian Negara (BKN), Satya Pratama, mengatakan bahwa pada beberapa instansi memang mensyaratkan mensyaratkan kebugaran jasmani. Hal ini agar PNS bisa melaksanakan tugas dan fungsi pada instansi tersebut.

"Begini, contohnya Kemhan, Kumham, dan Bakamla memang ada syarat kebugaran jasmani, termasuk postur tubuh. Hal ini dikarenakan, nantinya ada pelatihan dasar yang membutuhkan itu. Di Kemhan ada pelatihan dasar dan program bela negara, di Kumham ada pelatihan ke-Samaptaan, di Bakamla ada pelatihan dasar yang dilaksanakan bekerja sama dengan TNI AL," jelasnya. (*)

Baca Juga : Jumlah PNS Bakal Turun Drastis, BKN Buka Suara

Sumber: CNBC Indonesia