Jumat, 21 Januari 2022 18:19
Rombongan PT Semen Tonasa dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pangkep dalam kunjungan kerja di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM - Direktur Utama PT Semen Tonasa, Mufti Arimurti, bersama Bupati Pangkep, Muhammad Yusran Lalogau, melakukan kunjungan kerja dan silaturrahmi di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.

 

Mereka disambut langsung Bupati Cilacap, Tatto Suwarto Pamuhi, di Pendopo Wijayakusuma Cakti, Kamis (20/1/2022).

Hadir pula dalam kegiatan tersebut Komisaris Utama PT Solusi Bangun Indonesia, Fadjar Judisiawan, Direktur PT Solusi Bangun Indonesia, Lilik Unggul Raharjo, GM Komunikasi dan Hukum PT Semen Tonasa, Said Chalik, GM Produksi Terak dan Semen PT Semen Tonasa, Yosi Reapradana, Dirut Perumda Pangkep, Arfan Tualle, Plt. Kadis Lingkungan Hidup Pangkep, Asrul Agussalim, serta staf dari PT Semen Tonasa dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pangkep.

Baca Juga : PT Semen Tonasa Kembali Berikan Dukungan Pemberdayaan Masyarakat di Pangkep

Dalam kunjungan kerja tersebut, Bupati Pangkep, Yusran Lalogau, beserta Dirut PT Semen Tonasa, Mufti Arimurti, berkesempatan meninjau langsung Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) dengan teknologi Refuse-Derived Fuel (RDF) di Desa Tritih Lor, Kecamatan Jeruklegi.

 

Yusran Lalogau di sela-sela peninjauan menyebutkan bahwa pengolahan sampah dengan sistem RDF di Cilacap terbilang sukses. "Karena itu, kami kunjungan kerja ke sini untuk mengetahui bagaimana sistemnya dan cara kerjanya. Diharapkan dapat diimplementasikan hal yang serupa di Kabupaten Pangkep dan dapat menjadi sumber pendapatan untuk Kabupaten juga," ucapnya.

Sementara itu, Dirut PT Semen Tonasa, Mufti Arimurti, mengungkapkan bahwa kegiatan kunjungan kerja ini bertujuan untuk melihat proses pengolahan sampah menjadi bahan bakar alternatif.

Baca Juga : Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Pemerhati Lingkungan hingga Pelajar Bersihkan Pantai Bersama PT Semen Tonasa

"RDF ini adalah hal yang sangat menarik. Bagaimana mengubah sampah dan bahan tidak terpakai lainnya menjadi bahan bakar alternatif. Hal ini tentu saja sejalan dengan inisiatif strategis kami dalam hal pengelolaan lingkungan dan peningkatan penggunaan AFR dalam proses produksi semen," ungkapnya.

GM Komunikasi dan Hukum PT Semen Tonasa, Said Chalik, menambahkan, "RDF ini sangat potensial. Produk akhirnya yang berupa bahan bakar bisa menjadi jawaban atas kebijakan direksi terhadap peningkatan penggunaan energi terbarukan dan bahan bakar alternatif di PT Semen Tonasa. Karena memang PT Semen Tonasa sangat fokus dalam pengelolaan lingkungan serta industri hijau." (*)