RAKYATKU.COM - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pandeglang menginformasikan bahwa rumah rusak di Kabupaten Pandeglang, Banten, akibat gempa magnitudo (M) 6,6 sebanyak 738 unit. Bertambah dari sebelumnya 263 unit.
"Kemungkinan data bangunan rumah rusak itu terus bertambah," kata Girgi Jantoro, Kepala BPBD Pandeglang, dilansir dari Antara, Sabtu (15/1/2022).
Bangunan rumah yang rusak tersebar di 27 kecamatan dan 113 desa. Kondisi terparah berada di Kecamatan Sumur, Cibaliung, Panimbang, Cimanggu, dan Cikeusik.
Baca Juga : Gempa Kembali Guncang Sumur Banten, Kali Ini Magnitudo 4,7
Dari 738 bangunan rumah yang rusak, 164 unit di antaranya mengalami rusak berat. Sementara, 413 unit rusak ringan dan 170 unit rusak sedang.
Adapun sarana pendidikan, kesehatan, pemerintahan, dan tempat ibadah yang rusak di antaranya gedung sekolah 13 unit, puskesmas 14 unit, kantor desa 3 unit, masjid 4 unit dan 1 unit tempat usaha.
"Kami hingga kini masih melakukan pendataan jumlah kerusakan bangunan dan belum mendata jiwa terdampak bencana," bebernya.
Baca Juga : BMKG Pastikan Hoaks, Viral Foto Gunung Krakatau Meletus Pascagempa Magnitudo 6,6
Girgi mengatakan, berdasarkan pengalaman bencana tsunami yang terjadi beberapa tahun lalu di Pandeglang, dipastikan korban bencana gempa kali ini akan menempati hunian sementara (huntara) sebelum mereka mendapatkan hunian tetap (huntap).
Para korban akan mendapatkan jaminan kehidupan dengan menerima kebutuhan bahan pokok, lauk pauk, dan lainya. "Kami akan memberikan pelayanan terbaik kepada korban bencana agar mereka hidup layak. Kita yakin mereka bisa terpenuhi kebutuhan dasarnya karena berdasarkan pengalaman," ucapnya. (*)
Sumber: Antara