RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dengan cepat merespon dugaan adanya seorang Warga Negara Indonesia (WNI) asal Kota Makassar yang diduga menjadi korban penyanderaan di Yaman.
Korban yang bekerja sebagai anak buah kapal (ABK) kapal kargo milik Arab Saudi diduga disandera milisi Houthi di Yaman bersama sembilan rekannya yang berasal dari India dan Filipina. Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman mengatakan telah merespon informasi tersebut dan langsung memberi instruksi kepada jajarannya
"Sudah dalam penanganan dan saya sudah meminta untuk ditindaklanjuti segera," kata Andi Sudirman Sulaiman pada Senin 10/1/2022.
Baca Juga : Sempat Turun Hujan, Masyarakat Tetap Antusias Hadiri Kampanye Andi Sudirman di Bulukumba
Andi Sudirman Sulaiman mengatakan telah memberikan tugas khusus kepada Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Sulsel untuk menangani dugaan penyanderaan tersebut. Pihaknya pun telah memiliki informasi yang diharapkan dapat membantu untuk menindaklanjutinya.
"Kita sudah ada biodatanya dan sebagainya untuk di follow up dan kita juga selalu monitor sebagai pemerintah daerah untuk memberikan bantuan kepada mereka kita akan tugaskan khusus Kesbangpol bersama dengan tim, tentu kordinasi juga dengan kedutaan," tambahnya.
Sebelumnya, Informasi yang disampaikan istri korban, Sri Rahayu, kapal kargo milik Arab Saudi disandera oleh milisi Houthi di Yaman. Di atas kapal itu ada suaminya bersama ABK lainnya. Kapal diduga disandera karena membawa amunisi.
Baca Juga : Enam Bulan Menjabat Gubernur Sulsel, Akademisi Unhas Puji Kepemimpinan Prof Zudan
"Tidak ada masalah dengan krunya, namun kapal mereka membawa amunisi. Saya pun masih bisa berkomunikasi beberapa menit dengan suami saya. Namun, saya tetap khawatir bagaimana agar suami saya bisa bebas dari penyanderaan itu," kata Sri.