Rabu, 05 Januari 2022 12:55

Pemerintah Indonesia Belum Tetapkan, Ini Kisaran Harga Vaksin Booster COVID-19 Berdasarkan Jenama

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ilustrasi.
Ilustrasi.

Tarif vaksin booster yang beredar saat ini, bukan tarif vaksinasi dalam negeri, melainkan tarif vaksinasi di luar negeri. Tarif itu masih berupa perkiraan rentang harga yang berlaku di beberapa negara.

RAKYATKU.COM - Pemerintah bakal melakukan vaksinasi booster pada 12 Januari 2022 nanti. Ada tiga opsi pelaksanaan, yakni program pemerintah, penerima bantuan iuran (PBI) BPJS Kesehatan, dan berbayar alias mandiri.

Hingga saat ini pemerintah belum menetapkan besaran tarif resmi vaksin booster yang berlaku bagi peserta program mandiri.

"Belum ada biaya resmi yang telah ditetapkan oleh pemerintah," kata Siti Nadia Tarmizi, Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (5/1/2022).

Baca Juga : Dalam Rangka Penguatan Industri Asuransi Kesehatan di Indonesia, OJK Siap Bersinergi dengan Kementerian Kesehatan

Nadia mengungkapkan, pemberian vaksinasi booster untuk program gratis dan berbayar dimulai pada 12 Januari 2022. Khusus vaksinasi non-program pemerintah atau mandiri diberlakukan besaran tarif.

Tarif vaksin booster yang beredar saat ini, kata dia, bukan tarif vaksinasi dalam negeri, melainkan tarif vaksinasi di luar negeri. Tarif itu masih berupa perkiraan rentang harga yang berlaku di beberapa negara.

Sementara itu, jenis dan dosis vaksin yang akan diberikan masih menunggu konfirmasi dan rekomendasi dari para pakar dan studi riset vaksin penguat yang sedang berjalan serta sesuai dengan persetujuan izin edar atau emergency use authorization (EUA) dari BPOM.

Baca Juga : Digitalisasi Informasi Sebagai Senjata Utama Untuk Program Prioritas Kementerian Kesehatan RI

Berikut kisaran harga vaksin berdasarkan jenama atau merek.

AstraZeneca
Dikutip dari situs UNICEF COVID-19 Vaccine Market Dashboard, harga vaksin AstraZeneca berbeda di tiap negara. Di India, Brasil, Eropa dibanderol USD2,88 hingga USD3,5 per dosis atau setara Rp40.896 sampai Rp49.700 per dosis.

Sementara, Kolombia menjual vaksin AstraZeneca sebesar USD6 atau setara Rp71.586 per dosis. Lalu, India USD7.95 atau setara Rp113.822 dan Bangladesh menjual dengan harga USD13.27 atau setara Rp189.990.

Baca Juga : Menkes Budi Tekankan Empat Hal Penting Hadapi Masa Endemi Covid-19

Jansen
Vaksin dari perusahaan farmasi Johnson & Johnson asal Belanda ini dibanderol Rp121 ribu per dosis di Eropa. Sementara, harga vaksin ini di Afrika Selatan, Amerika Serikat, dan negara Uni Afrika dijual Rp142 ribu per dosis.

Moderna
Harga vaksin Moderna di Amerika Serikat dibanderol Rp214 ribu. Sementara, Argentina menjual vaksin Moderna dengan harga Rp307 ribu per dosis, diikuti Botswana dengan harga Rp412 ribu per dosis.

Pfizer BioNTech
Masih menggunakan data yang sama dari UNICEF, harga vaksin COVID-19 merk Pfizer antara USD10 atau setara Rp142.828 hingga Rp330.681 per dosisnya.

Baca Juga : Menkes Ingatkan Pengendara Mudik Istirahat Tiap Empat Jam Perjalanan

Harga vaksin Pfizer di negara-negara Afrika menjadi yang termurah yakni USD6,75 atau setara Rp96.641 per dosis, sedangkan yang termahal yakni di Uni Eropa USD23,15 atau setara dengan Rp331.445 per dosis.

Sinopharm
Harga vaksin Sinopharm berkisar USD9 hingga USD36 atau setara Rp128.586 hingga Rp514 per dosisnya. Harga vaksin Sinopharm termurah ada di Argentina dan termahal di Hongaria.

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/4643/2021, merek vaksin COVID-19 Sinopharm akan digunakan untuk program vaksin Gotong Royong. Kemungkinan pemerintah akan menjual dengan harga Rp321.660 per dosis.

Baca Juga : Angka Kematian Tertinggi Jemaah Haji Terjadi Saat Masa Armuzna, Kemenkes Beri Imbauan

Sinovac
Vaksin COVID-19 merk Sinovac dijual dengan kisaran harga USD10 hingga USD32.52 atau berkisar Rp143.173 hingga Rp465.598. Di Indonesia harga vaksin Sinovac dibanderol Rp243.394. (*)

Sumber: Detik, Tempo

#Vaksinasi Booster #Kementerian Kesehatan