Sabtu, 18 Desember 2021 23:30

Guru SMP IT Wahdah Islamiyah Terpilih Jadi Koordinator Guru Penggerak Makassar

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Dari kiri; Nuzul Haq, Pantja Nurwahidin, dan Devi Permana Sari.
Dari kiri; Nuzul Haq, Pantja Nurwahidin, dan Devi Permana Sari.

Ada tiga calon yang bersaing, yakni Nuzul Haq, Hasriani, dan Yusran. Hasilnya, Nuzul Haq yang sehari-hari bertugas sebagai guru SMP IT Wahdah Islamiyah unggul telak.

RAKYATKU.COM -- Program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 2 Kota Makassar ditutup dengan pemilihan koordinator, Sabtu (18/12/2021).

Berlangsung di Claro Hotel Makassar, pemilihan tak kalah seru dengan kontestasi pada umumnya. Penentuan koordinator dilakukan melalui pemungutan suara.

Ada tiga calon yang bersaing, yakni Nuzul Haq, Hasriani, dan Yusran. Hasilnya, Nuzul Haq SPd MEd yang sehari-hari bertugas sebagai guru SMP IT Wahdah Islamiyah unggul telak.

Baca Juga : Guru di Pelosok Diajak Lebih Kreatif, Kemas Pembelajaran dari Sudut Pandang Anak

Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) itu meraih 84 suara. Jauh meninggalkan dua pesaingnya, Yusran 31 suara dan Hasriani 14 suara.

Jumlah pemilik suara 129 orang. Mereka adalah calon guru penggerak serta pengajar praktik Program Pendidikan Guru Penggerak.

"Hakikat dari kepemimpinan adalah amanah untuk melayani dengan sepenuh hati yang kelak akan dimintai pertanggungjawaban," kata Nuzul Haq sesaat setelah terpilih.

Baca Juga : Wali Kota Makassar Dukung PGP, Harapkan Guru Jadi Inspirator Terbaik

Tugas koordinator guru penggerak yakni sebagai jembatan komunikasi pusat kepada para guru penggerak di Kota Makassar.

Dirjen GTK Kemendikbudristek yang diwakili Devi Permana Sari, SPsi selaku penanggung jawab LMS Program Guru Penggerak menghadiri acara tersebut.

Baca Juga : Wali Kota Makassar Dukung PGP, Harapkan Guru Jadi Inspirator Terbaik

Devi yang berasal dari PPPPTK PENJAS-BK menyampaikan pesan dari dirjen GTK agar guru penggerak jangan eksklusif.

Sebaliknya, perlu tetap berkolaborasi dengan komunitas-komunitas guru yang sudah ada sebelumnya seperti KKG, MGMP, dan lainnya.

"Ciptakan inovasi pembelajaran yang berdampak pada murid. Jangan pernah malu dan takut untuk terus belajar dan jangan pernah malu untuk dikritik dan ditegur," lanjut Devi.

Baca Juga : Wali Kota Makassar Dukung PGP, Harapkan Guru Jadi Inspirator Terbaik

Acara itu ditutup Kepala Bidang GTK Dinas Pendidikan Kota Makassar, Dr Pantja Nurwahidin, MPd yang mewakili kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar.

 

#Program Guru Penggerak