RAKYATKU.COM, BARRU - Bencana banjir rob disertai angin kencang dan hujan lebat yang sempat melanda Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, menimbulkan pelbagai kerusakan, di antaranya, infrastruktur jalan dan jembatan, rumah warga, serta sarana umum lainnya.
Melalui rapat koordinasi seluruh komponen Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Barru, Bupati Barru, Suardi Saleh, menyebutkan bahwa untuk sementara taksiran kerugian dampak bencana mencapai Rp16 miliar.
Jumlah tersebut lebih banyak dibanding dua tahun lalu yang dilaporkan sekitar Rp11 miliar. Itu mengingat bencana yang terjadi 2021 ini lebih parah dari sebelumnya.
Baca Juga : Bupati Barru Tekankan Pentingnya Suara Anak dalam Pembangunan Daerah
Suardi Saleh menjabarkan taktis penanganan pemanfaatan dana yang ada secara efisien dan efektif agar kondisi dampak bencana bisa di-recovery.
"Yang bisa dikerjakan (sifatnya perbaikan ringan) gunakan dana pemeliharaan, sambil kita kaji penggunaan anggaran Belanja Tak Terduga (BTT). Sebab, perbaikan infrastruktur mahal. BTT juga akan digunakan untuk bantuan ke masyarakat," kata Suardi Saleh.
Suardi Saleh juga meminta jajarannya agar mengumpulkan data dan visualisasi dampak bencana agar semua bisa teradministrasi dengan baik.
Baca Juga : Bupati Barru Ajak Petani Tingkatkan Produktivitas Melalui Tradisi Mappalili
Berikut daftar kerusakan dampak bencana di Barru berdasarkan sumber posko induk terintegrasi.
1. Angin Kencang yang mengakibatkan kerusakan Pemukiman, yaitu :
– Rusaknya 33 unit rumah rusak Ringan hingga Berat (RB) Kecamatan Mallusetasi
– Rusaknya 3 Unit Rumah di Dsn. Maddo, Desa Lalabata, Kec. Tanete Riaja
– Rusaknya 2 Unit Rumah di Desa Pancana
2. Kerusakan Fasilitas Umum / Infrastruktur dengan rincian:
Baca Juga : Bupati Barru Dorong Kegiatan Berburu Babi Di Desa Lompo Tengah Jadi Atraksi Wisata Tahunan
– Rusaknya Tanggul pantai dan Jembatan Kayu akibat ombak di Pulau Putiangin, Desa Lasitae Kec. Tanete Rilau
– Rusaknya Akses Jalan Penghubung dari Dsn. Lappetemmo Ke Dsn. Maroanging, Desa Bulo-Bulo, Kec. Pujananting
– Rusaknya Akses Jalan di Dsn. Allu, Desa Pujananting, Kec. Pujananting
– Rusaknya Akses Jalan akibat longsor terkikis arus sungai di Dsn. Lanrae, Desa Nepo, Kec. Mallusetasi
– Longsor mengakibatkan Rusak dan hanyutnya Bronjong Di Dsn. Mareppang, Desa Nepo, Kec. Mallusetasi
– Rusaknya Akses Jalan Beton Dsn. Tille, Desa Mattirowalie, Kec. Tanete Riaja
– Rusaknya Jembatan Gantung Kiru-Kiru, Desa Ajakkang, Kec. Soppeng Riaja
– Rusaknya Akses Jalan beton penghubung Dsn. Ceppaga dan Dsn. Siddo, Desa Siddo
– Rusaknya beberapa Tanggul Penahan Ombak di Kel. Palanro Kec. Mallusetasi
3. Banjir dan genangan dengan ketinggian 60 Cm hingga 1 Meter yang terjadi di beberapa wilayah hingga berdampak pada Pemukiman, Persawahan dan Tambak warga dengan rincian lokasi yaitu:
• Kecamatan Mallusetasi,
– Desa Nepo & Desa Manuba
• Kecamatan Soppeng Riaja,
– Kel. Mangkoso, Kel. Kiru – Kiru & Desa Ajakkang
• Kec. Balusu,
– Desa Lampoko, Desa Balusu & Kel. Takkalasi
• Kecamatan Tanete Rilau
– Desa Lalabata, Desa Lempang & Desa Pao-Pao
• Kecamatan Tanete Riaja
– Kel. Lompo Riaja, Desa Mattiro Walie & Desa Lompo Tengah