RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Uji Coba Program Teman Bus di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), tetap berjalan normal meski sempat muncul protes dari sopir angkutan kota (angkot).
Hal ini seperti ditegaskan oleh Setiawan D.S. selaku Kepala Seksi Lingkungan Bidang Pengembangan Transportasi dan Perkeretaapian Dinas Perhubungan (Dishub) Sulsel.
Ia menegaskan, Teman Bus beroperasi sesuai dengan rute yang telah ditentukan melalui aplikasi. Ia memastikan Teman Bus tidak akan berhenti jika tidak sesuai dengan lokasi berhenti yang telah ada di dalam program.
Baca Juga : Pemprov Sulsel Bersurat ke Kemenhub Soal Penghentian Operasional Koridor 3 dan 4 Trans Mamminasata
"Tidak ada perubahan jalur pasca ada protes. Rute Teman Bes sudah melalui aplikasi sehingga supir teman bes akan berhenti saat diperintahkan aplikasi. Tidak mungkin ada singgah sesuai aplikasi karena jika ada maka akan didenda," kata Setiawan, Selasa (7/12/2021).
Setiawan mengatakan, untuk saat ini memang belum semua titik perhentian Teman Bus memiliki halte. Namun, dirinya telah mengecek langsung tiap titik yang menjadi lokasi berhenti menurunkan atau mengambil penumpang.
"Memang tidak semua ada haltenya. Contoh seperti di Daeng Sirua. Saya sudah pernah ikuti, dia berhenti di depan masjid, memang diperintah oleh aplikasi. Ambil penumpang sesuai titik dan tidak semua titik halte ada. Makanya yang belum ada halte akan ada penambahan rambu-rambu," jelasnya.
Baca Juga : Diduga Genset Meledak, Kapal Motor Milik Dishub Sulsel Terbakar di Anjungan Pantai Losari
Dikatakan, ada empat koridor yang sementara dan akan dilakukan uji coba jalur Teman Bus selama tiga bulan. Di antaranya Bandara Internasional Sultan Hasanuddin--Mal Panakkukang, kampus PNUP--PIP, Pelabuhan Soekarno Hatta--UIN Samata kemudian Terminal Mallengkeri-- Unhas lewat jalan Gowa metro. Pihaknya pun telah melaksanakan rapat dengan sopir angkutan kota yang sempat protes.
"Terakhir kemarin sudah rapat di ruang rapat pimpinan. Hasilnya, masih akan didiskusikan. Tahun ini kemungkinan besar empat koridor tuntas karena dari 200 bus baru beberapa bus yang datang. Tidak akan mangkrak karena sudah menjadi program nasional," sebutnya.
Setelah dilakukan uji coba selama tiga bulan, Kementerian Perhubungan melalui Ditjen Perhubungan selanjutnya akan melakukan evaluasi. Namun, ia memastikan animo masyarakat menggunakan angkutan Teman Bus cukup tinggi.
Baca Juga : Bus Trans Mamminasata Resmi Diluncurkan, Plt Gubernur Yakin Dikelola Profesional
"Tetap akan dievakuasi oleh Ditjen. Kami juga telah lakukan kajian terhadap potensi berdasarkan data yang ada. Dalam seminggu ternyata sudah ribuan penumpang. Dibandingkan provinsi lain ternyata kota Makassar kompetitornya paling tinggi sekitar 60--70 persen," bebernya.
