RAKYATKU.COM-Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Vokasi (Dirjen Diksi) Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Program Menara Vokasi 2021 yang menunjuk kabupaten Kolaka sebagai salah satu daerah yang terpilih dan mewakili region Sulawesi sebagai ajang pertemuan kerjasama Pentahelix.
Selain itu, Kolaka juga menjadi lokasi pusat gebyar menara yang akan dihadiri langsung oleh Dirjen Pendidikan Vokasi Wikan Sakarinto, ST MSc PhD, Plt Direktur Mitras DUDI Saryadi ST MBA, Gubernur Sulawesi Tenggara H. Ali Mazi SH, Bupati Kolaka H Ahmad Syafei SH MH dan tentunya pengarah akselerator region Sulawesi Direktur PNUP Prof Ir Muhammad Anshar MSi PhD pada tanggal 7 Desember 2021 di Hotel Sutan Raja Kolaka Provinsi Sulawesi Tenggara.
Terpilihnya Kolaka sebagai salah satu titik (pusat) gebyar menara vokasi tentunya tidak terlepas dari berbagai pertimbangan. Selain karena daerahnya yang tumbuh subur dengan produk pertanian, perikanan, pertambangan serta adanya beberapa industri (aset vital milik negara) seperti PT. Antam, dan beberapa perusahaan besar lainnya baik level nasional dan multinasional.
Seperti, PT. Vale tertarik berinvestasi di daerah yang berjuluk "Wonua Mekongga" atau "rumah/kampung suku" juga pemerintah setempat sangat peduli dan konsen terhadap dunia pendidikan terlebih satuan pendidikan vokasi yang telah hadir mulai dari SMK, Lembaga Keterampilan Profesi/LKP, Politeknik, dan sekolah vokasi lainnya.
Kehadiran industri besar serta tersedianya armada transportasi darat, laut dan udara menjadikan Kolaka sangat berpotensi mengembangkan potensi ekonomi daerah melalui kerjasama Pentahelix.
Konsep pentahelix atau multipihak yang dihidupkan dalam ruh menara vokasi adalah sebuah semangat kerjasama antara unsur pemerintah, akademisi, badan atau pelaku usaha, masyarakat atau komunitas, dan media bersatu padu serta berkomitmen untuk sinergi dalam pengembangan potensi ekonomi daerah pada masa berlangsung dan berakhirnya pandemi nanti.
Dirjen Pendidikan Vokasi, Wikan Sakarinto, ST MSc PhD dalam berbagai kesempatan selalu mendorong satuan pendidikan vokasi untuk peka, peduli dan terus berkolaborasi serta kerjasama dengan multipihak (pentahelix) sebagai bentuk kontribusi memulihkan ekonomi bangsa, dan kembali memicu semangat masyarakat untuk bekerja dan beraktivitas kembali dalam lingkup bidang profesi dan fesyen masing-masing.
"Kita (pendidikan vokasi) harus memiliki ide gila, kepekaan yang diwujudkan dalam semangat kerjasama multipihak (pentahelix) dengan tujuan memicu tumbuhnya ekonomi masyarakat setelah terhimpit oleh pandemi".ucap Wikan.
Salah satu poin penting dalam gebyar menara vokasi di lima wilayah yakni menara vokasi Medan, Banjarmasin, Riau, El Bajoe, dan menara Kolaka adalah terwujudnya Momerandum of Understanding (MoU) yang konkrit dan dimanifestasikan dalam wujud kerjasama lebih spesifik, terarah, saling menguntungkan dan akhirnya dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat dimana menara vokasi ditancapkan.
Wikan meminta kepada akselerator daerah bahwa setelah menara ditancapkan di masing-masing daerah tentu tugas berat selanjutnya adalah merawat dan mengelola menara vokasi dengan rencana matang, terstruktur, diwujudkan serta berkesinambungan.
"Setelah gebyar (7 Desember) ditancapkan dan digaungkan, tidak saja menjadi slogan dan diatas kertas saja namun nafas menara vokasi harus dirawat melalui kerjasama pentahelix agar masyarakat rasakan manfaatnya". harap Wikan.