Minggu, 28 November 2021 20:02

Hasan Hamido: Aktivitas Tulis Menulis Anugerah yang Mesti Dimanfaatkan

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Hasan Hamido: Aktivitas Tulis Menulis Anugerah yang Mesti Dimanfaatkan

Hasan Hamido berharap, semoga karya guru-guru SDIT Ar-Rahmah dalam bentuk buku itu, bisa menambah koleksi dan khasanah keilmuan serta jadi referensi di perpustakaan Kota Makassar.

RAKYATKU.COM -- Aktivitas tulis menulis itu suatu anugerah yang mesti dimanfaatkan agar jadi karya dan monumen bagi generasi di masa depan.

Apalagi, jika tulisan itu memberi inspirasi dan kontribusi bagi kemajuan bangsa.

Begitu pernyataan Hasan Hamido, SPd, MSi, direktur SIT Ar-Rahmah, Makassar, ketika memberikan sambutan dalam acara bedah buku "PERCIK, Parade Cerita Guru Saat Pandemi", Sabtu (27/11/2021).

Baca Juga : SDIT Ar-Rahmah Punya Enam Program Inovasi

Hasan Hamido memberi apresiasi kepada kepala sekolah, Jusria Kadir, yang mampu memotivasi guru untuk menulis. Sehingga, mampu melahirkan buku kumpulan tulisan pengalaman mengajar guru-guru SDIT Ar-Rahmah selama pandemi Covid-19. Dia meyakini, tulisan dalam buku tersebut akan jadi warisan yang bermanfaat bagi generasi di masa depan.

"Cerita selama pandemi itu ada yang lucu, sedih dan kesal. Karena guru tetap diwajibkan mengajar. Tapi tantangannya, bagaimana mengajar dalam situasi work from home dan stay at home," ujarnya.

Beruntung, lanjutnya, sejak awal di SDIT Ar-Rahmah ditekankan pembelajaran berbasis IT. Jadi itu modal yang sangat membantu guru dalam pembelajaran berbasis digital. Namun, yang jadi soal adalah orang tua di rumah yang tiba-tiba mesti mendamping anak dan memainkan peran sebagai guru di rumah.

Baca Juga : SDIT Ar-Rahmah Punya Enam Program Inovasi

Karena itu, menurutnya, kita perlu melakukan pewarisan intelektual, dengan mendokumentasikan pengalaman yang diperoleh. Caranya, dengan menulis buku. Dengan menulis bisa diwariskan ke banyak orang. Tidak bisa hanya sekadar diceritakan tapi mesti ditulis.

"Ada banyak success story dan hikmah yang bisa dipetik melalui penerbitan buku Percik ini. Tulisan-tulisan itu, merupakan cara kita peroleh amal jariah dari Allah Subhanahu wa Ta'ala," jelasnya.

Hasan Hamido berharap, semoga karya guru-guru SDIT Ar-Rahmah dalam bentuk buku itu, bisa menambah koleksi dan khasanah keilmuan serta jadi referensi di perpustakaan Kota Makassar.

Baca Juga : SDIT Ar-Rahmah Punya Enam Program Inovasi

Sementara itu, Kepala Dinas Perpustakaan Kota Makassar, Tenri A Palallo, menganggap luar biasa kemajuannya yang dicapai guru-guru SDIT Ar-Rahmah. Karena di masa pandemi banyak pengalaman dan pembelajaran yang sudah ditulis.

Katanya, dari pengalaman selama pandemi, tergambarkan bahwa tidak mudah menjadi guru. Dia lalu mendorong guru-guru lain untuk menulis dan merangkum tulisannya dalam bentuk buku.

"Karena setiap orang punya pengalaman yang bisa jadi pembelajaran dan ditiru oleh guru-guru lainnya serta anak-anak," paparnya.

Baca Juga : SDIT Ar-Rahmah Punya Enam Program Inovasi

Kepala SDIT Ar-Rahmah, Jusriah Kadir, menceritakan proses penerbitan buku yang diawali dengan pelatihan di tahun 2018. Cuma karena sekolahnya menerapkan full day school, sehingga terkendala waktu untuk menulis. Namun ketika virus corona melanda, semuanya berubah.

"Salah satu yang memotivasi kami menulis adalah masa pandemi, yang ingin dikenang dan jadi bukti terkait apa yang dilakukan selama pandemi tersebut," ungkapnya.

Menariknya, beberapa guru yang ikut menyumbang tulisan malah merupakan guru yang baru bergabung dengan SDIT Ar Rahmah, 1 dan 2 tahun terakhir.

Baca Juga : SDIT Ar-Rahmah Punya Enam Program Inovasi

Saat sharing penulis, Nurlia Hanaping, berterus terang bahwa ketika diminta menulis untuk buku ini, dia sempat berpikir, topik apa yang menarik untuk ditulis. Karena dia khawatir, tulisanya sama dengan yang lain. Dia kemudian mengambil topik tentang home visit.

"Saya beri judul Kisah di Balik Pintu Rumah. Judulnya dibuat seperti itu agar menarik dan membuat orang penasaran," kisahnya.

Penulis lain, Dian Isdianti, mengaku meski suka menulis tapi dia juga menulis tergantung mood. Dia lebih suka menyebut kegiatan ini sebagai berbicara lewat menulis. Dengan begitu, tidak ada beban, kalau salah bisa dikoreksi.

Baca Juga : SDIT Ar-Rahmah Punya Enam Program Inovasi

Ketua Komite Sekolah SDIT Ar-Rahmah, Misna, mengapresiasi guru-guru yang dinilai luar biasa perjuangannya selama pandemi. Salah satu pembelajaran yang bisa dipetik, yakni penting komunikasi antara orang tua dan guru. Lewat komunikasi yang tidak pernah terputus, bisa diketahui perkembangan belajar anak-anaknya.

Acara yang dipandu oleh Mba Ati ini, dilakukan secara daring. Acara ini merupakan kerja sama SDIT Ar-Rahmah dengan Joeragan Artikel.

#SDIT Ar-Rahmah