Minggu, 24 Oktober 2021 14:02
dr Arman Bausat
Editor : Alief Sappewali

RAKYATKU.COM - Pelaksana tugas Kadinkes Sulsel, dr Arman Bausat mengungkapkan perlu melakukan antisipasi terhadap informasi hoax perihal vaksinasi.

 

Pasalnya, informasi tidak benar disebut memberikan dampak kurang bagus dan menjadi salah satu penyebab masyarakat enggan ikut melakukan vaksinasi.

"Ini banyak hoax yang berkembang, kalau divaksin begini begini. Nah orang yang level pendidikannya rendah pasti hoax begini langsung dicerna dan langsung menyebar dengan cepat. Berbeda dengan orang di kota yang pendidikannya lebih bagus. Ini kan hoax pasti dia bisa pelajari," katanya.

Baca Juga : Jelang Lebaran Idul Adha 1445 H, Penjabat Gubernur Sulsel Tinjau Harga Bahan Pokok di Pasar Tradisional

Olehnya itu, ia mengatakan perlu dilakukan upaya untuk mengantisipasi adanya informasi hoax yang akan mempengaruhi minat masyarakat untuk ikut melakukan vaksinasi.

 

"Nah sekarang apa yang kita lakukan upaya kita dari saksi itu adalah bagaimana hoax ini kita netralisir untuk tidak berkembang tapi ternyata memang mungkin masyarakat sudah telanjur memang ada yang merasa tidak ada manfaatnya. Dari awal Covid-19 sampai sekarang tidak terkena Covid-19 terutama yang di pinggiran pedesaan.
Kemudian yang kedua yang terkena hoax ini yang kita upayakan terus karena di akhir tahun kalau kita bisa capai 50 persen agak sulit kalau kita tidak betul-betul berusaha," sebutnya.

Ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak percaya dengan informasi tidak benar yang beredar di masyarakat terkait vaksinasi. Ia mengatakan vaksinasi aman dilakukan.

Baca Juga : Festival Menari Sulsel: Dua Rekor MURI Berhasil Diraih

"Jangan mudah percaya informasi yang tidak benar," sebutnya.

Arman Bausat mengungkapkan, saat ini upaya vaksinasi yang dilakukan pemerintah mendapatkan sedikit persoalan yakni sasaran vaksinasi.

"Sekarang yang masalah ini bukan lagi ketersediaan vaksin, bukan lagi vaksinatonya tapi yang masalah adalah bagaimana sasaran ini dicapai," kata dr Arman.

Baca Juga : HUT Ke-354 Tahun Sulsel, Pj Gubernur Bahtiar Jawab Tantangan Era Baru Menuju Indonesia Maju

Arman menambahkan, saat ini sasaran vaksinasi yang mudah didapatkan adalah yang berada di perkotaan. Sementara untuk wilayah pinggiran atau pedesaan disebut cukup sulit untuk mendapatkan sasaran vaksinasi. Padahal menurutnya jumlah masyarakat Sulsel lebih banyak di pedesaan.

"Yang kesulitan sekarang ini kan kalau di Kota gampang kita dapatkan sasaran perkotaan. Di Kota Makassar maupun di perkotaan kabupaten kan gampang. Yang sulit itu dicapai sekarang yang di pedesaan, yang di pinggiran dimana di situlah jumlah penduduk Sulawesi Selatan terbanyak," jelasnya.

Demi mendapatkan sasaran vaksinasi, berbagi upaya telah dilakukan oleh pemerintah provinsi. Termasuk salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan melibatkan PKK. Namun hal sasaran tersebut dinilai masih rendah.

Baca Juga : Pemprov Sulsel Raih Juara 1 Zona KHAS Kuliner dari KNEKS

"Itu sudah tercapai tapi masih tetap agak rendah jadi mungkin ke depan ini kita akan melibatkan juga TNI-Polri untuk sedikit lebih mensugesti masyarakat untuk bisa divaksin," bebernya.

Sementara itu, plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman mengatakan program vaksinasi yang terus digenjot oleh Pemerintah Provinsi Sulsel sebagai upaya untuk meningkatkan kekebalan kelompok.

"Hal ini sebagai salah satu langkah hulu dalam penanganan pandemi Covid-19, guna membangun herd immunity," kata Andi Sudirman.

Baca Juga : Gelar Kajian Islam Memberantas Korupsi dan Suap, Pemprov Sulsel Hadirkan Ustadz Erwandi Tarmizi Anwar

 

Penulis : Syukur

BERITA TERKAIT