RAKYATKU.COM - Beberapa tahun belakangan ini, istilah startup makin populer di kalangan masyarakat. Startup adalah istilah untuk menyebut perusahaan rintisan yang masih berusaha mengembangkan produk serta menemukan segmen pasar yang tepat.
Banyak orang penasaran dengan sumber dana yang melandasi proses operasional startup. Salah satu cara yang dilakukan banyak startup untuk mempertahankan proses operasionalnya adalah mendapatkan venture capital melalui funding.
funding">Apa itu funding dan bagaimana mekanisme pendanaan untuk mendukung kelangsungan startup?
Baca Juga : Gojek dan Telkom-ITDRI Luncurkan Muda Maju Bersama, Startup KTI Dapat Modal Rp200 Juta
Mengenal Apa Itu funding dan Venture Capital
Tahap awal merintis startup biasanya mengandalkan pengumpulan dana pribadi dari para pemilik startup (dikenal dengan istilah bootstrap). Seiring berjalannya waktu, startup tersebut tentu membutuhkan dana yang jauh lebih besar untuk merealisasikan ekspansi bisnis sehingga dana pribadi pemilik startup tidak mencukupi lagi. Latar belakang tersebut membuat startup melakukan funding demi mewujudkan rencana bisnis dalam jangka panjang.
Secara sederhana, funding dapat didefinisikan sebagai proses penggalangan dana yang dilakukan pemilik startup untuk mendapatkan dana tambahan bagi startup. Proses funding diawali dengan upaya promosi kepada calon investor yang berminat mendanai startup.
Biasanya para investor yang tertarik dengan konsep startup akan mencari informasi lebih lanjut tentang seluk beluk startup tersebut sebelum memberikan pendanaan berupa venture capital (modal ventura).
Baca Juga : Gojek dan Telkom-ITDRI Luncurkan Muda Maju Bersama, Startup KTI Dapat Modal Rp200 Juta
Jadi, venture capital artinya wujud pendanaan berupa sejumlah uang yang diberikan kepada startup. Pihak investor yang memberikan venture capital bisa berasal dari berbagai kalangan, seperti individu atau perorangan yang jumlah kekayaannya sangat besar, perusahaan besar yang memiliki dana mengendap, atau lembaga pengumpul dana pensiun.
Proses memperoleh pendanaan dari investor lebih mudah dibandingkan pengajuan pinjaman ke bank karena biasanya startup belum memiliki aset berharga sebagai jaminan.
Lima Tahapan Pendanaan startup Series
Selain mengenal tentang apa itu funding, informasi tentang 5 tahapan pendanaan startup series berikut ini juga tak kalah penting untuk diketahui:
Baca Juga : Gojek dan Telkom-ITDRI Luncurkan Muda Maju Bersama, Startup KTI Dapat Modal Rp200 Juta
Pre-seed atau Seed Funding
Sesuai dengan namanya, tahap pendanaan startup series yang pertama ini dianalogikan seperti menanam benih karena startup baru dianggap sebagai benih yang potensial menjadi pohon besar yang menghasilkan banyak buah.
Besaran dana yang diberikan pada tahap seed funding berkisar antara 50 ribu hingga 600 ribu USD. Suatu startup baru dikategorikan layak menerima venture capital dalam tahap ini jika berhasil mencapai target pasar. Dana yang diperoleh dari investor bisa dialokasikan untuk gaji karyawan, promosi, dan branding bisnis.
Pendanaan Seri A (Series A Funding)
startup series berikutnya yang bisa didapatkan jika startup mulai berkembang adalah pendanaan seri A dengan kisaran dana antara 600.000 hingga 3 juta USD. Biasanya startup yang mendapatkan pendanaan seri A sudah memiliki produk yang matang dan pendapatan cukup besar tetapi masih harus melakukan pengembangan. Selain itu, produk startup ini juga masih harus diperkenalkan dalam ruang lingkup nasional maupun internasional agar potensinya lebih maksimal.
Baca Juga : Gojek dan Telkom-ITDRI Luncurkan Muda Maju Bersama, Startup KTI Dapat Modal Rp200 Juta
Pendanaan Seri B (Series B Funding)
Tahapan pendanaan ini bisa didapatkan oleh startup yang berusia 2 hingga 4 tahun. Jika ingin memperoleh pendanaan seri B, suatu startup harus sudah memperoleh imbal hasil dari pendanaan seri A. Besaran venture capital yang dapat diperoleh dari pendanaan seri B berkisar antara 5 juta hingga USD20 juta.
Sebelum investor menyuntikkan dana, kondisi kas perusahaan akan diaudit oleh auditor publik agar transparansinya terjamin. Selain itu, investor biasanya juga kerap menempatkan Chief Financial Officer (CFO) eksternal untuk memantau kesehatan cashflow startup yang mendapat pendanaan.
Pendanaan Seri C (Series C Funding)
Pada tahapan ini, biasanya startup sudah berkembang menjadi perusahaan dewasa karena pertumbuhannya berlangsung pesat. Jumlah dana yang berpotensi didapatkan pada startup series ini berkisar antara 25 juta hingga 100 juta USD. Setelah menerima pendanaan seri C, suatu perusahaan dituntut untuk melakukan ekspansi pada level nasional maupun internasional atau akuisisi perusahaan lain.
Baca Juga : Gojek dan Telkom-ITDRI Luncurkan Muda Maju Bersama, Startup KTI Dapat Modal Rp200 Juta
IPO (Initial Public Offering)
Tahapan akhir pendanaan startup setelah berekspansi menjadi perusahaan besar adalah Initial Public Offering (IPO). Di tahap IPO, perusahaan akan go public dan sahamnya diperjualbelikan melalui bursa efek. Pada umumnya, suatu startup membutuhkan waktu 5 hingga 10 tahun untuk mencapai tahap IPO karena prosesnya cukup rumit dan membutuhkan pertimbangan matang.
Suatu perusahaan harus memiliki tata kelola yang baik dan mampu melaporkan kondisi keuangannya secara transparan untuk mendapatkan kepercayaan publik. Namun, startup yang sudah bermetamorfosis menjadi perusahaan besar tidak perlu ragu mencapai tahap IPO jika sudah memiliki branding yang kuat di kalangan masyarakat.
Bagaimana Apabila startup Belum Siap IPO?
Startup yang belum siap melaju ke tahap IPO sebenarnya masih bisa memperoleh pendanaan seri D, E, F, dan G agar perkembangannya benar-benar matang sebelum memutuskan go public. Beberapa contoh startup yang mendapatkan pendanaan lanjutan di Indonesia adalah sebagai berikut.
Baca Juga : Gojek dan Telkom-ITDRI Luncurkan Muda Maju Bersama, Startup KTI Dapat Modal Rp200 Juta
Advance Intelligence Group, perusahaan yang berafiliasi dengan Kredit Pintar, baru-baru ini mendapatkan pendanaan seri D sebesar 400 juta USD dari Softbank Vision Fund, Warburg Pincus, Northstar, dan lain-lain.
Akulaku.com mendapat pendanaan seri D sebesar 100 juta USD dari perusahaan afiliasi Alibaba bernama Ant Financial Service.
Tokopedia memperoleh dana seri E dari 3 investor, yaitu SoftBank Telecom Corp, SoftBank Ventures Asia, dan Sequoia Capital India dengan total 100 juta USD.
Baca Juga : Gojek dan Telkom-ITDRI Luncurkan Muda Maju Bersama, Startup KTI Dapat Modal Rp200 Juta
Gojek mendapatkan pendanaan seri F sebesar 930 juta USD dari Tencents Holding, Google, dan JD.com.
Tokopedia memperoleh dana seri G sebesar 1,1 miliar USD dari SoftBank Vision Fund dan Alibaba Group.
Ulasan tentang pendanaan startup ini membuktikan bahwa modal bukanlah hambatan yang boleh menghambat realisasi bisnis. Rencana bisnis yang potensial dapat berkembang menjadi bisnis raksasa karena dapat menarik minat para investor besar.