Jumat, 08 Oktober 2021 09:54

Lukisan Muhammad Ali Dilelang, Cerminkan Agama dan Keadilan Sosial

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Salah satu karya Muhammad Ali. (Foto: Bonhams)
Salah satu karya Muhammad Ali. (Foto: Bonhams)

Sudah banyak yang tahu bahwa Muhammad Ali lincah menggerakkan kaki dan tangannya di arena tinju. Namun, sedikit yang tahu tangannya juga suka menggoreskan kuas dan pena.

RAKYATKU.COM - Petinju Muhammad Ali dahulu ternyata suka menggambar. Pekan ini, sejumlah sketsa dan lukisan mendiang Muhammad Ali akan dilelang di New York, Amerika Serikat (AS).

Sudah banyak yang tahu bahwa Muhammad Ali lincah menggerakkan kaki dan tangannya di arena tinju. Namun, sedikit yang tahu tangannya juga suka menggoreskan kuas dan pena di sela-sela waktunya bertanding.

Koleksi tediri atas 24 karya seni itu, kebanyakan dalam bentuk kartun dan beberapa di antaranya mencantumkan tanda tangannya, mencerminkan ketertarikan Muhammad Ali pada agama dan keadilan sosial. Namun, ada pula yang menggambarkan dirinya sendiri sedang berlaga di ring tinju.

“Ref (wasit), ia benar-benar melayang seperti kupu-kupu dan menyengat seperti lebah” tertulis di dalam balon kata-kata yang muncul dari mulut seorang petinju yang dipukul KO oleh lawannya. Sang lawan tampak digambarkan mengangkat kedua tangan yang menunjukkan kemenangannya.

Lukisan berjudul “Sting Like a Bee” atau “Menyengat seperti Lebah,” itu adalah karya Ali pada 1978, ketika sedang syuting serial mini sejarah Freedom Road yang ia bintangi, kata rumah lelang Bonhams. Lukisan itu diperkirakan akan laku USD40 ribu sampai USD50 ribu.

Bonhams menyatakan kegemaran Muhammad Ali menggambar sedikit sekali diketahui umum. Dia tampaknya mengguratkan sketsa sebagai caranya melepas penat selepas pertandingan atau latihan.

Helen Hall, Direktur Budaya Pop Bonhams, mengemukakan, "Banyak orang senang karena tak seorang pun, tak seorang pun tahu ia adalah seniman, dan tak seorang pun tahu mengenai harta karun karya seni ini. Jadi kami melihat banyak yang berminat dan banyak kegembiraan."

Bonhams adalah salah satu pemilik koleksi terbanyak karya seni Muhammad Ali yang pernah dikirim ke pelelangan, atau bahkan mungkin di dunia.

Lukisan yang dijual berasal dari koleksi Rodney Hilton Brown yang bekerja bersama Ali untuk berkarya seni. Pada Mei lalu, Brownmenerbitkan buku yang berjudul "Muhammad Ali: The Untold Story: Painter, Poet and Prophet".

Mantan juara tinju kelas berat dunia itu, yang mengumumkan diri sebagai mualaf pada 1964 pada puncak kariernya, meninggal dunia dalam usia 74 pada 2016 setelah lama menderita penyakit Parkinson.

"The Starving Children of Mississippi", lukisan 1967, menggambarkan satu sosok bercelana pendek yang mengatakan “Saya hanya ingin bertanding untuk membantu memberi makan kalian, anak-anak kulit hitam miskin.”

Karya penting Ali lainnya berasal dari era akhir 1970-an. Ia membuat lukisan yang kemudian dicetak terbatas untuk dijual oleh Komite Khusus PBB mengenai Apartheid. Menurut Hall, Ali ingin lukisan itu menyuarakan tentangan keras terhadap apartheid yang ia saksikan di Afrika Selatan dan Namibia.

Dalam lukisan itu, Ali menggambar bentuk benua Afrika dan seorang lelaki kulit hitam yang dicambuk lelaki kulit putih. Di bagian bawah lukisan itu tertulis "Let My People Go". Namun, gambar lelaki kulit putih itu dianggap terlalu menghasut oleh PBB yang kemudian memaksa Muhammad Ali untuk menghapusnya.

Hall mengatakan, sebagian dari lukisan Muhammad Ali dibubuhi tanda tangan, yang pada beberapa di antaranya, berukuran sangat besar. Ali menggambar lukisan-lukisan itu untuk majalah, dan semuanya sangat dipolitisisasi.

Hall menjelaskan, "Ada satu yang merujuk pada kerusuhan berlatar belakang ras di LA dan Newark pada 1965 dan 1967. Dan ini dibuat pada tahun 1967. Jadi jelas, ini yang berkecamuk di benak Ali. Satu lukisan lainnya dikhususkan pada Islam. Ia baru saja menjadi mualaf ketika itu. Dan kemudian sebagian dari lukisan itu warnanya lebih terang dan terkait dengan tinju. Ada lukisan dengan penonton di sekitar ring tinju, dan mereka semua berwajah sedih. Dan ia mengatakan mereka semua sedih karena singkatnya waktu baginya dalam meraih kemenangan," jelasnya.

"Ada lagi lukisan mengenai ring tinju dan banyak tanda dolar. Dan ia mengatakan, sewaktu orang-orang bertanya bagaimana rasanya saya berdiri penuh kemenangan atas lawan saya, saya katakan bahwa saya cuma berpikir akan lari ke bank bersama dengan semua uang yang saya hasilkan. Jadi, dia benar-benar punya rasa humor,” imbuh Hall.

Karya lain Muhammad Ali yang akan dilelang mencakup "America: The Big Jail", karyanya pada 1967, dan "War in America" yang menurut estimasi prapenjualan bernilai antara USD25 ribu dan USD35 ribu.

Sumber: VOA Indonesia

#Muhammad Ali #Lukisan