Rabu, 29 September 2021 23:24
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM, MANADO - Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual, Rabu (29/9/2021) di Kota Manado, Sulawesi Utara.

 

Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Tema yang diangkat pada hari ini adalah “Tips dan Trik Melindungi Data Pribadi”.

Program yang dipandu oleh Aguslia Hidayah selaku moderator ini diikuti oleh 720 peserta dan menghadirkan empat pembicara yang terdiri dari Fransiskus Marcelino Talokon selaku Ketua AJI Manado, Ragil Yoga Edi selaku Peneliti Pusat Penelitian Ekonomi LIPI, Patrice Sagay selaku Startup Ecosystem Builder, dan Mohammad Anshori selaku GUSDURian dan praktisi media sosial. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan 57.550 peserta.

Baca Juga : Begini Penjelasan Kadiskominfo Makassar Soal Literasi Digital

Acara dibuka dengan sambutan berupa video dari Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, mengenai pentingnya literasi digital untuk kemajuan bangsa.

 

Adapun yang tampil berikutnya adalah Fransiskus Marcelino Talokon sebagai pemateri pertama dengan mengusung tema “Informasi Digital, Identitas Digital, dan Jejak Digital dalam Media Sosial”.

Menurut Fransiskus, apa yang kita unggah atau tulis pada media sosial akan menjadi jejak digital karena tanpa sadar akan tersimpan secara abadi di internet. Maka dari itu, Fransiskus mengimbau agar masyarakat menggunakan media sosial dengan baik dan semestinya, serta tidak mengunggah data pribadi karena dapat membahayakan diri sendiri.

Sesi dilanjutkan oleh Mohammad Anshori yang membawakan tema “Berinternet Tanpa Rasa Takut; Pancasila sebagai Nahkoda”. Anshori menjelaskan, jika kita ingin berinternet dengan aman dan sehat, maka masyarakat perlu menanamkan nilai Pancasila ke dalam diri sendiri baik dalam bertindak maupun berperilaku. “Kalau konstruksi berpikir kita sudah salah, maka kita akan memaknai Pancasila itu secara salah. Kalau kita sudah memaknai Pancasila secara salah, maka seluruh tindakan kita termasuk bermedsos ria akan bermasalah juga,” paparnya.

Baca Juga : Kreatif Berjualan di Lokapasar

Ragil Yoga Edi selaku pemateri ketiga membawakan tema “Anatomi UU ITE terkait Perlindungan Data Pribadi”. Ragil menjelaskan bahwa UU ITE mendorong dunia digital agar dapat dimanfaatkan semaksimal dan sebaik-baiknya oleh masyarakat.

Dimulai dari kemudahan dalam bertransaksi, hingga perlindungan data pribadi. Namun, berdasarkan riset yang dilakukan, ditemukan bahwa pelapor UU ITE terbanyak masih diduduki oleh kalangan pejabat publik sehingga dilakukan revisi agar dapat lebih menjangkau masyarakat.

Sesi pemberian materi diakhiri oleh Patrice Sagay yang mengusung tema “Tips Menghindari Penipuan Digital”. Salah satu bentuk dari penipuan digital adalah pengambilan alih akun milik pribadi oleh pihak yang tidak bertanggungjawab. Maka dari itu, Patrice mengimbau masyarakat untuk memperkuat kata kunci di semua akun digital serta memahami pentingnya merahasiakan kode OTP.

Baca Juga : Produktif di Era Internet, Manfaatkan Platform Digital untuk Tingkatkan Pemasaran

“Password itu jangan diberikan kepada siapa pun, begitu juga dengan OTP. Selama penipu itu tidak memiliki OTP, dia tidak akan dapat masuk,” ujarnya.

Selanjutnya, moderator membuka sesi tanya jawab yang disambut meriah oleh para peserta. Selain bisa bertanya langsung kepada para narasumber, peserta juga berkesempatan memperoleh uang elektronik masing-masing senilai Rp100.000 bagi 10 penanya terpilih.

Salah satu pertanyaan menarik datang dari peserta yang bertanya tentang bagaimana cara mengamankan dompet digital agar tidak dicuri oleh orang lain. Menurut Patrice, keamanan dompet digital dibantu oleh dua sistem keamanan, yaitu sistem keamanan perusahaan serta sistem keamanan dari diri sendiri.

Baca Juga : Dampingi Anak Berinternet, Ajarkan Kewaspadaan di Dunia Maya

Apabila terdapat kesalahan dan kerugian dari sistem keamanan perusahaan, maka hal tersebut dapat diganti. Hal yang dapat dilakukan untuk menjaganya adalah dengan meningkatkan sistem keamanan milik diri sendiri dengan berhati-hati dan waspada terhadap modus penipuan yang mungkin dilancarkan oleh penipu di dunia digital.

Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan informatif yang disampaikan narasumber terpercaya.

Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.