RAKYATKU.COM -- Swedia termasuk negara yang ketat dalam pemberian nama. Baik bagi anak yang baru lahir maupun orang dewasa yang mau ganti nama.
Sebelumnya, undang-undang yang berlaku di negara itu telah melarang penggunaan nama tertentu. Mulai dari Allah, Ford, Michael Jackson, Pilsner, Q, dan Token.
Di Swedia, ada larangan menggunakan nama yang menyebabkan pelanggaran atau menimbulkan ketidaknyamanan bagi si pemilik nama.
Baru-baru ini, sepasang orang tua harus mengajukan permohonan nama kedua kali kepada otoritas setempat. Usulan nama pertama yang mereka ajukan untuk putranya, ditolak.
Mengapa? Ternyata pasangan orang tua itu mengajukan nama "Vladimir Putin". Otoritas setempat menolak usulan nama tersebut dan meminta orang tuanya mengganti dengan nama lain.
Sayangnya, alasan melarang penggunaan nama "Vladimir Putin" tidak dijelaskan otoritas tersebut. Mereka hanya meminta orang tuanya mencari nama lain.
Di Swedia, pengajuan nama juga tidak boleh menyerupai nama keluarga. Hukum ini juga berlaku untuk orang dewasa yang ingin mengubah nama mereka.
Namun, tidak setiap pasangan menyerah pada hukum. Pada tahun 2017, orang tua dari seorang bayi perempuan berhasil membatalkan keputusan setelah agen pajak menolak nama Metallica.
Dalam kasus lain, orang tua menamai putra mereka dengan nama mesin pencari Google.
Pada tahun 2019, nama Lucas, Liam dan William paling banyak dipilih untuk bayi laki-laki. Sedangkan Alice, Olivia, dan Astrid menjadi pilihan populer untuk bayi perempuan.
Menurut situs Routes North, panduan perjalanan untuk Skandinavia, yang menggunakan angka dari biro statistik resmi Swedia, 10 nama anak laki-laki paling populer di Swedia adalah Noah, William, Hugo, Lucas, Liam, Oscar, Oliver, Matteo, Elias, dan Adam.
