Jumat, 10 September 2021 11:07

Dokumen Setebal 900 Halaman Bocor, AS yang Danai Penelitian Virus Corona di Lab Wuhan

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ilustrasi.
Ilustrasi.

Menurut dokumen itu, Amerika Serikat memberi hibah dengan jumlah USD3,1 juta termasuk USD599.000 ke Institut Virologi Wuhan selama 2014--2019.

RAKYATKU.COM - Amerika Serikat (AS) disebut mendanai studi tentang virus corona" href="https://rakyatku.com/tag/virus-corona">virus corona pada kelelawar di Laboratorium Virologi Wuhan di Tiongkok.

Keterlibatan itu terungkap dalam dokumen yang diperoleh The Intercept. Menurut media tersebut, keterlibatan AS jauh sebelum pandemi terjadi. Dokumen setebal 900 halaman itu diterbitkan pada Selasa (7/9/2021).

Menurut dokumen itu, dana disalurkan melalui lembaga nirlaba EcoHealth Alliance, sebuah organisasi kesehatan di AS, yang menggunakan uang federal untuk mendanai penelitian virus corona kelelawar di laboratorium Tiongkok.

Baca Juga : AS Kirim VAMPIRE ke Ukraina 

EcoHealth Alliance, menurut dokumen itu, AS memberi hibah dengan jumlah USD3,1 juta termasuk USD599.000 ke Institut Virologi Wuhan selama 2014--2019.

Hibah itu sempat diperpanjang pada 2019, tetapi dihentikan oleh Presiden Donald Trump pada April 2020. Dana digunakan untuk mengidentifikasi dan mengubah virus corona di kelelawar yang bisa menular ke manusia.

Sebelum pandemi, banyak ilmuwan khawatir tentang potensi bahaya yang terkait dengan eksperimen tersebut. Proposal hibah mengakui bahwa proyek ini berbahaya.

Baca Juga : Penembakan Massal Terjadi di Berbagai Kota AS, Lebih dari 12 Orang Tewas

“Pekerjaan lapangan melibatkan risiko tertinggi terpapar SARS atau CoV lainnya, saat bekerja di gua dengan kepadatan kelelawar yang tinggi di atas kepala dan potensi debu tinja untuk terhirup,” tulis dokumen itu.

Intercept mengunggah dokumen lengkap dan tersedia untuk umum. “Ini adalah peta jalan menuju penelitian berisiko tinggi yang dapat menyebabkan pandemi saat ini,” kata Gary Ruskin, Direktur Eksekutif Hak untuk Tahu AS, sebuah kelompok yang telah menyelidiki asal-usul COVID-19.

Alina Chan, seorang ahli biologi molekuler di Broad Institute, mengatakan dokumen tersebut menunjukkan bahwa EcoHealth Alliance sebenarnya tahu ada potensi kebocoran di laboratorium.

Baca Juga : Kremlin Tuduh AS Terlibat dalam Dugaan Upaya Pembunuhan Putin

“Apakah EcoHealth memiliki catatan itu? Jika tidak, bagaimana mereka mengesampingkan kecelakaan terkait penelitian?”

Sumber: The Intercept, CNN

#Amerika Serikat #Virus Corona #Wuhan