Rabu, 08 September 2021 17:22

Petani Mengakui Dianiaya Dokter Lalu Lapor ke Polres Jeneponto, Dokter Laporkan Ketua BPD dan Warga

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Syamsu bin Sawala saat melapor ke Polres Jeneponto.
Syamsu bin Sawala saat melapor ke Polres Jeneponto.

Mantan kepala dusun saling lapor dengan seorang oknum dokter gara-gara pembentukan panitia pemilihan kepala desa.

RAKYATKU.COM,JENEPONTO -- Aksi saling lapor terjadi di Jeneponto. Melibatkan oknum dokter, mantan kepala dusun, dan ketua Badan Perwakilan Desa (BPD).

Pelapor berinisial SS. Dia mengaku dipukul menggunakan kepalan tangan atau tinju sebanyak satu kali pada bagian hidung hingga mengeluarkan darah.

Laporan petani di Kampung Palloli, Desa Bontocini, Kecamatan Rumbia diterima Polres Jeneponto dengan nomor LP/H/205/VIII/Res 1.6/2021/Polda Sulsel/Res Jeneponto.

Baca Juga : Jenazah Anak Laki-laki Tanpa Identitas Disimpan di RSUD Batara Siang Pangkep, Diduga Korban Penganiayaan

"Saya percayakan proses hukum lebih lanjutnya di Polres Jeneponto," ujar mantan kepala dusun tersebut, Rabu (8/9/2021).

Penyidik Polres Jeneponto, Aipda Sulaiman membenarkan adanya laporan tersebut. "Untuk sementara yang diambil laporannya baru pelapor. Nanti akan dilakukan pemeriksaan saksi-saksi korban," terangnya.

Saksi kunci berinisial F. Salah seorang pegawai Dinas PMD. Menurutnya, dugaan penganiayaan terjadi saat pembentukan panitia Pilkades Desa Bontocini.

Baca Juga : Tagih Utang Berujung Penganiayaan, Pelaku Ditangkap Polsek Bontoala

Terduga pelaku penganiayaan adalah SH, oknum dokter. Namun, secara terpisah, dr SH juga melapor ke polisi. Dia juga mengaku sebagai korban penganiayaan. Dia mengadukan tiga warga. Termasuk ketua BPD berinisial HM.

Saksi F membela HM. Dia menyebut, ketua BPD tersebut tidak melakukan pemukulan kepada diri ZH.

"Bagaimana ketua BPD mau memukul SH? Sedang dia berada di belakang saya. SH yang maju ke depan menuju ke arah ketua BPD inisial HM. Langsung saya lerai. Di situ dia meronta sehingga saya lepas. Setelah itu ketua BPD dibawa masuk ke ruang belakang," terang F diamini R, warga setempat.

Baca Juga : TPN Ganjar-Mahfud Minta Usut Tuntas Penganiayaan Relawan

Dokter SH juga mengaku mempercayakan prosesnya di kepolisian terkait laporannya yang sedang berjalan. Dia juga mengaku sudah diambil keterangannya.

"Saya juga melaporkan tiga orang warga Desa Bontocini, yang terlibat dalam dugaan penganiayaan saat pembentukan panitia pilkades," sebut SH.

Penulis : Samsul Lallo
#Polres Jeneponto #penganiayaan