Senin, 30 Agustus 2021 16:31

Kronologi Sopir Taksi Online Diculik di Warung Sop Saudara Makassar lalu Dibawa ke Gorontalo

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Kronologi Sopir Taksi Online Diculik di Warung Sop Saudara Makassar lalu Dibawa ke Gorontalo

Awalnya pelaku minta diantar beli CCTV di salah satu toko di Jalan Sungai Saddang. Ternyata itu hanya jebakan.

RAKYATKU.COM,MAKASSAR -- Arman (34) sedang sial. Tanpa tahu apa-apa, sopir taksi online ini tiba-tiba diculik dan dipaksa mengaku menggelapkan dua unit mobil.

Setelah 10 hari diculik, Arman kini sudah kembali berkumpul dengan keluarganya di rumah. Namun, dia masih trauma dengan kejadian yang dialaminya. Rakyatku.com sempat menemui Arman di rumahnya.

Bermula pada 6 Agustus 2021. Dia ditelepon satu pelaku yang bernama Adit. Minta diantar beli CCTV di salah satu toko di Jalan Sungai Saddang.

Baca Juga : Diduga Pelaku Tindak Pidana Penculikan, Pria Asal Kolaka Diamankan Polisi di Wajo

Arman menjemput Adit di salah satu Warkop Bundu, Jalan Hertasning lalu menuju Jalan Sunggai Saddang untuk membeli CCTV.

Dari sana Adit minta diantar balik lagi ke Warkop Bundu. Namun, di tengah perjalanan yang melewati Jalan Veteran, Adit minta singgah makan.

Arman bertanya, Adit mau makan coto, pallubasa, atau sop saudara. Adit memilih sop saudara. Arman membawanya warung sop saudara Assauna di Jalan Sultan Alauddin.

Baca Juga : Awal Mula Perkenalan Sopir Taksi Online Makassar dengan Perempuan yang Jadi Otak Penculikannya

Setelah memarkir mobilnya, Arman masuk berbarengan Adit. Di dalam, mereka duduk berhadapan. Arman belum sempat mencicipi makanannya tiba-tiba masuk orang lain yang yang langsung menarik kerah bajunya dari belakang.

"Saya tanya 'apa masalahku ini Pak?' 'kenapa ini?'," tanya Arman kepada pelaku.

Adit yang melihat itu berpura-pura bertanya tentang apa yang terjadi. Dia seolah-olah tidak tahu.

Baca Juga : Ternyata Motifnya Asmara, Sopir Taksi Online Makassar Diculik lalu Dibuang di Hutan Gorontalo

"Saya bertanya lagi kenapa ini? Ada apa ini? Dia bilang 'tidak usah mako banyak bicara, kau ikut mi saja. Nanti di kantor kau tau ji itu apa masalahmu'," ucap pelaku seperti ditirukan Arman.

Setelah itu Arman diarahkan keluar dari warung. Dari belakang, dia merasakan ada todongan sehingga dia memilih menurut.

"Sampai di parkiran, dia minta kunci mobilku. Jadi kubilang kenapa mobilku Pak? Dia bilang bawa saja. Ini jadi barang bukti semua di kantor," ucapnya.

Baca Juga : Tujuh Pelaku Penculik Arman Ditangkap, Satu di Antaranya Perempuan Pengusaha Asal Jakarta

Arman pun akhirnya memberikan kunci mobilnya. Setelah itu dirinya dinaikkan ke dalam mobil dan dibawa pergi dua orang pelaku melewati Jalan Andi Tonro.

"Di atas mobil, dia bilang jangan mengamuk. Jangan sampai melawan karena kalau kau melawan di sini di atas mobil saya bunuhko," ancam pelaku.

Selain diancam dibunuh pelaku, Arman juga diancam apabila melawan, anak dan istrinya juga akan diculik.

Baca Juga : Kisah Korban Penculikan Asal Makassar; Ditinggal di Hutan Perbatasan Gorontalo-Manado dalam Kondisi Telanjang

"Jadi saya tanya, kalau saya punya masalah Pak, jangan dikasih masuk-masuk keluargaku. Dia bilang 'jangan mako banyak bicara diam mako saja. Ikut mako sama saya'," ujarnya.

Sebelum melewati jembatan Andi Tonro, mata Arman mulai dilakban pelaku. Setelah itu pelaku memperingatkan untuk tidak banyak bicara.

"Saya pikir dia petugas, jadi saya mengikut," ucap Arman.

Baca Juga : Kisah Korban Penculikan Asal Makassar; Ditinggal di Hutan Perbatasan Gorontalo-Manado dalam Kondisi Telanjang

Meskipun mata tertutup Arman masih bisa melihat sedikit ke arah mana dirinya dibawa. Termasuk pada saat masuk di Jalan Tanjung Bayang.

"Saya sempat melihat karena ini mataku yang di bawah sini masih sempat ka melihat sela-selanya. Tanjung Bayang kuhafal jalannya ka sering ka bawa penumpang," ujarnya.

Setelah masuk Tanjung Bayang, Arman kembali bertanya ke mana dirinya mau dibawa. "Dia bilang 'diam mako saja karena ada lagi mau dijemput di dalam di situ. Ikut mi saja'," ucapnya.

Baca Juga : Kisah Korban Penculikan Asal Makassar; Ditinggal di Hutan Perbatasan Gorontalo-Manado dalam Kondisi Telanjang

Setelah itu dia masuk di suatu tempat. Ada mobil warna cokelat di situ. Namun, Arman tidak sempat melihat pelat mobil itu karena terparkir serong.

"Mobilku itu langsung masuk di sampingnya itu mobil warna cokelat. Kalau tidak salah Mobilio. Begitu mobilku berhenti dia suruhma turun dan pindah di mobil itu," ujarnya.

"Baruka mau duduk di mobil itu, ada yang hantam kepala saya dan langsung tersandar di kursi. Begitu tersandar, adami yang dobelki lakban itu mataku. Dia dobel fullmi di situ tidak bisa ma lihat apa-apa," ucap Arman.

Baca Juga : Kisah Korban Penculikan Asal Makassar; Ditinggal di Hutan Perbatasan Gorontalo-Manado dalam Kondisi Telanjang

Ketika sudah mau jalan, Arman kembali bertanya tentang mobilnya. Pelaku hanya menjawab bahwa mobilnya itu akan dijadikan sebagai barang bukti.

"Tidak usah mako pikir mobilmu itu. Nanti selesai pi masalahmu di kantor baru kau tau semua," ujar Arman.

Akhirnya Arman pun dibawa oleh pelaku dan dia tidak tau entah kemana dia mau dibawa dengan mata tertutup. Penculikan berakhir di hutan perbatasan Gorontalo-Manado.

Baca Juga : Kisah Korban Penculikan Asal Makassar; Ditinggal di Hutan Perbatasan Gorontalo-Manado dalam Kondisi Telanjang

 

Penulis : Usman Pala
#penculikan #driver taksi online