RAKYATKU.COM,PAREPARE -- Ibu hamil (bumil) dengan Covid-19 memiliki risiko tinggi mengalami komplikasi kehamilan, gejala berat sampai kematian.
Selain itu janin juga berisiko mengalami gangguan pertumbuhan, lahir prematur, kematian dalam rahim, komplikasi berat pasca lahir, sampai kematian.
Sejak pandemi, bahkan jumlah kematian bumil terkonfirmasi Covid-19 terbilang cukup tinggi. Vaksinasi Covid-19 menjadi salah satu cara mengurangi risiko pada bumil dan janinnya.
Baca Juga : PPKM Dicabut, Dinkes Sulsel Minta Masyarakat Tetap Vaksinasi Covid-19
“Seluruh ibu hamil direkomendasikan untuk vaksinasi Covid-19 untuk menurunkan risiko kesakitan dan kematian ibu dan bayi,” kata Renny Angraeny Sari yang juga ketua Pokja IV Tim Penggerak PKK Kota Parepare, Sabtu (28/8/2021).
Direktur RSUD Andi Makkasau ini pun merekomendasikan beberapa jenis vaksin yang terbilang aman untuk bumil di antaranya Pfizer, Moderna, dan Sinovac.
"Untuk vaksin Pfizer dan Moderna berdasarkan penelitian pada 35.691 ibu hamil yang divaksin, tidak ada perbedaan kejadian keguguran, kematian janin dalam rahim, kelahiran preterm, bayi kecil dalam rahim, kecacatan bawaan dan kematian neonatal dengan populasi umum. Sementara untuk Sinovac belum ada penelitian secara langsung pada ibu hamil, tapi vaksin jenis ini dipakai pada kehamilan (Hepatitis, Tetanus, Influenza) dan terbukti aman pada janin juga telah direkomendasikan per Agustus 2021 oleh Kemenkes bagi ibu hamil dengan prioritas pada daerah risiko tinggi," jelasnya.
Baca Juga : Presiden Jokowi Vaksinasi Booster Pakai IndoVac, Menkes Budi: Sangat Ampuh
Renny menjelaskan ada kelompok prioritas vaksinasi untuk bumil utamanya tenaga kesehatan, dan bumi risiko tinggi yakni usia 35 tahun ke atas, obesitas, memiliki penyakit penyerta, hipertensi, DM, autoimun, ginjal, dan lain-lain dan semua ibu hamil risiko rendah.
“Waktu vaksinasi berada usia kehamilan di atas 13 minggu sampai hamil aterm sementara suntikan kedua mengikuti interval vaksin," bebernya.
Renny mengingatkan ada beberapa kategori bumil yang harus ditunda vaksinasi.
Baca Juga : Pakai IndoVac, Presiden Jokowi Resmi Vaksin Covid-19 Dosis Keempat
"Usia kehamilan kurang dari tiga minggu, terinfeksi Covid-19, preeklampsia, riwayat alergi vaksin Covid-19, penyakit penyerta yang sedang aktif atau tidak terkontrol, penyakit darah atau gangguan kekebalan tubuh,” urainya.
Sebelum vaksin, kata Renny, bumil disarankan untuk melakukan persiapan-persiapan dan memperhatikan beberapa hal.
“Istirahat yang cukup sebelum vaksin, tidak terlalu dekat dengan jadwal vaksin lain, menyiapkan obat-obatan untuk efek samping pasca vaksin, persiapan kebutuhan rumah tangga beberapa hari ke depan. Pola hidup sehat dengan mengonsumsi makanan bergizi tinggi dan banyak minum air putih serta hindari stres atau aktivitas berat,” terangnya.
Baca Juga : Pandemi Covid-19 Belum Berakhir, Ahli Epidemiologi Imbau Masyarakat Lengkapi Vaksinasi
Meskipun persentasenya kecil, dalam beberapa kasus setelah bumil divaksin terdapat efek samping di antaranya nyeri, bengkak, kemerahan, gatal tempat suntikan, kelelahan, sakit kepala, nyeri otot, nyeri sendi, menggigil, demam, mual, muntah, diare, dan bercak kemerahan.
"Jika merasakan ada efek samping segera menghubunhgi petugas kesehatan," tutupnya.