RAKYATKU.COM,MAKASSAR - Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto memberikan apresiasi kepada Polda Sulsel karena telah diberikan ruang untuk melakukan klarifikasi terkait proyek RS Batua.
"Saya pertama terima kasih kepada Polda karena memberikan kesempatan kepada saya untuk klarifikasi. Kalau saya tidak klarifikasi, itu liar kemana-mana," kata Danny Pomanto, Jumat (27/8/2021).
Menurut Danny, pemeriksaan terhadap dirinya justru menjadi hal menarik setelah dia diperiksa karena akan membuktikan bahwa dia tidak punya masalah.
Baca Juga : Hadiri Pembukaan Rakernas BEM PTMAI, Wali Kota Makassar: Mahasiswa Pemegang Kunci Indonesia Emas
"Terbukti bahwa saya tidak ada masalah dengan hal-hal yang seperti dikembangkan orang seperti itu," ucapnya.
Danny juga membeberkan bahwa dalam pemeriksaan tersebut tidak berlangsung lama.
"Dua puluhan pertanyaan dan kalau orang diperiksa itu biasanya 8 jam, ini kemarin satu jam ji. Satu jam cerita tentang dirinya akan melantik camat," beber Danny.
Baca Juga : Wali Kota Makassar Lantik dan Ambil Sumpah 624 ASN PPPK
"Termasuk juga satu jam mengklarifikasi juga teman-teman (camat) ini supaya tidak ada masalahnya kan saya tidak mau ada masalah (setelah dilantik)," sambungnya.
Danny juga mengungkapkan beberapa pertanyaan yang diberikan penyidik kepada dirinya.
"Seperti misalnya, betul tidak SK KPA saya tanda tangan. PPK betul nggak. Betul tidak waktu pada saat proses pencairan betul tidak dia minta perpanjangan," ungkap Danny.
Baca Juga : Wali Kota Ajak Ramaikan Malam Takbiran dan Salat Ied pada Tiga Lokasi di Makassar
Kata Danny pemeriksaan terhadap dirinya oleh penyidik kepolisian sudah menjadi hal biasa.
"Teman-teman kan tau juga bahwa saya sering diperiksa, tahun 2018, 21 kali saya diperiksa. Itu hal biasa," tuturnya.
Danny Pomanto memenuhi panggilan tim penyidik Tindak Pidana Korupsi, Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Dirkrimsus) Polda Sulsel, Kamis (26/8/2021).
Baca Juga : PDAM Makassar Raih Predikat Bintang 4, Beni Iskandar Dinobatkan Top CEO 2024
Danny dipanggil untuk memberi klarifikasi terkait kasus proyek RS Batua yang mangkrak pada masa periode pertama pemerintahannya itu.
