Rabu, 25 Agustus 2021 19:03
Wali Kota Parepare, Taufan Pawe.
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM, PAREPARE - Pemerintah Kota pemkot parepare" href="https://rakyatku.com/tag/pemkot-parepare">(Pemkot) Parepare, Sulawesi Selatan, mewacanakan pemberian booster atau vaksin dosis ketiga untuk tenaga pendidik atau guru sebelum pembelajaran tatap muka (PTM).

 

Wacana itu disampaikan Wali Kota Parepare, Taufan Pawe, saat menghadiri pemancangan tiang pertama pembangunan Masjid Terapung BJ Habibie, Rabu (25/8/2021).

"Apakah guru-guru sudah tervaksin, bahkan kalo perlu di-booster juga untuk ketiga kalinya," ucap Taufan.

Baca Juga : Kinerja Baik Awasi Tata Ruang, Abdul Hayat Terima Penghargaan di HUT Sulsel

Taufan mengaku tidak ingin latah dalam wacana pembukaan PTM di sekolah bagi wilayah PPKM yang berada di level 1-3. Pihaknya pun mempertimbangkan untuk melakukan booster terhadap tenaga pendidik.

 

"Secara teoritis, nakes diberikan booster karena fungsi pelayanan. Apa bedanya dengan tenaga pendidik yang berhadapan langsung dengan anak-anak didiknya. Kalau kita berkeinginan ke sana tentunya kita harus menyiapkan instrumen atau variabel pendukung (ketersediaan vaksin Moderna)," beber Taufan.

PTM, kata Taufan, juga harus melihat variabel lainnya tidak hanya berbicara kategori wilayah PPKM.

Baca Juga : DPRD Kota Parepare Gelar Paripurna Penyerahan KUA PPAS TA 2025

"Harus dilihat dari banyak sisi. Bukan hanya sisi tren landai atau penurunan atau zona, tapi saya melihat sisi kesiapannya. Seperti, apakah anak didik juga siap untuk menghadapi pembatasan-pembatasan, kita lihat dulu karena kalau kita tidak siap ada akibat lain yang muncul yang bisa membahayakan anak didik serta orang tua mereka," terang Wali Kota Parepare dua periode ini.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Parepare, Arifuddin Idris, menambahkan saat ini Kota Parepare belum siap untuk melakukan PTM mengingat belum 90 persen tenaga pendidik dan staf yang divaksin.

"Dari 2.300 yang diusulkan untuk divaksin, baru 1.900 lebih guru dan staf yang sudah divaksin untuk jenjang TK, SD, dan SMP. Kita masih menunggu jadwal berikutnya dari Dinkes," ucapnya.

Penulis : Hasrul Nawir