RAKYATKU.COM -- Begitu narasi yang menyertai video yang sedang viral. Salah satu upaya mencegah penyebaran virus corona varian Delta yang sedang mengganas di China.
Dalam video itu, tampak petugas menyegel beberapa pintu rumah. Dipasangi palang dari logam, kemudian dipaku. Penghuni rumah tidak bisa keluar rumah karena disegel dari luar.
Dalam video yang diunggah ke YouTube, editor mengklaim bahwa jika seseorang ditemukan telah membuka pintu mereka lebih dari tiga kali dalam satu hari, mereka akan dikunci di dalam oleh pihak berwenang.
Baca Juga : Wali Kota Makassar Ingatkan Varian Baru Covid-19
Gelombang infeksi baru menyebar setelah sekelompok kasus dilaporkan di Bandara Nanjing dan kemudian di Zhangjiajie, tujuan wisata di Provinsi Hunan selatan China bulan lalu.
Ketika varian Delta membayangi populasi di China, negara itu dilaporkan menggunakan taktik baru untuk mengunci penduduk di dalam rumah mereka.
ANI melaporkan bahwa beberapa video telah menjadi viral di platform media sosial termasuk Weibo, Twitter, dan YouTube, menunjukkan personel pemerintah dengan pakaian hazmat menempatkan jeruji besi di atas pintu rumah orang dan memakunya untuk mencegah mereka pergi.
Baca Juga : Waspada! COVID-19 Varian XBB Terdeteksi di Indonesia
Taiwan News mengatakan langkah untuk mengunci orang di rumah mereka adalah pengulangan dari taktik ekstrem yang terlihat di Wuhan pada awal pandemi Covid-19 tahun lalu.
Dalam satu unggahan di Twitter, seorang pria tampaknya terjebak dalam tindakan yang diduga melanggar karantina untuk "menghirup udara" sebelum kembali ke apartemennya.
Baca Juga : Berlaku 17 Juli 2022, Kemenhub Terbitkan Surat Edaran Perjalanan Dalam dan Luar Negeri
"Orang-orang tidak boleh keluar. Segera setelah mereka tertangkap, pintu mereka akan disegel," begitu narasi yang menutup video itu.
China pada hari Selasa melaporkan lebih dari 180 kasus virus corona. Termasuk 108 infeksi yang ditularkan secara lokal, kenaikan satu hari tertinggi sejak wabah saat ini dimulai bulan lalu.
Komisi Kesehatan Nasional (NMC) mengatakan dalam laporan hariannya bahwa negara itu melaporkan 108 kasus yang ditularkan secara lokal, 35 diimpor dan 38 infeksi tanpa gejala pada hari Senin.