RAKYATKU.COM - Tindak kekerasan dipicu kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) di wilayah Lebanon" href="https://rakyatku.com/tag/lebanon">Lebanon bagian utara memicu sedikitnya tiga korban jiwa. Tindak kekerasan itu terjadi di tempat terpisah.
Krisis ekonomi parah yang tengah melanda Lebanon memicu kelangkaan berbagai kebutuhan pokok warga, yang seringkali memicu konfrontasi.
Dilansir AFP, Rabu (11/8/2021), krisis BBM menyelimuti Lebanon sejak awal musim panas.
Baca Juga : Penembakan saat Pemakaman di Kamp Pengungsi Palestina, 3 Anggota Hamas Tewas
Bahkan Bank Dunia menyebut krisis ekonomi yang kini melanda Lebanon sebagai yang terburuk sejak pertengahan abad ke-19.
Menurut data Kantor Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), nyaris 80 persen populasi Lebanon hidup dalam kemiskinan.
Para pengimpor bahan bakar, yang menyalahkan krisis bahan bakar karena penundaan oleh bank sentral Lebanon dalam pembukaan jalur kredit untuk mendanai impor, menerapkan jatah pasokan sangat ketat.
Baca Juga : Foto "Bayi Ajaib" dari Ruang Bersalin, Lahir di Tengah Ledakan Dahsyat di Beirut
Situasi ini memicu antrean panjang selama berjam-jam di sejumlah pom bensin setempat, yang sering kali diwarnai teriakan warga, adu jotos, dan bahkan penembakan fatal yang membutuhkan penjagaan ketat pasukan keamanan.
Pada Senin (9/8/2021) waktu setempat, seorang pria ditembak di sebuah pom bensin di desa Bakhoun, Lebanon bagian utara, setelah terjadi perkelahian akibat seorang pengendara berusaha memotong antrean panjang.
Pria yang tidak disebut namanya itu meninggal dunia di rumah sakit, akibat luka-luka yang dideritanya.
Baca Juga : 2 Minggu Sebelum Ledakan, PM Lebanon Sudah Diingatkan Bahaya Bahan Peledak di Pelabuhan
Laporan kantor berita National News Agency (NNA) menyebutkan bahwa pelaku penembakan telah menyerahkan diri kepada pihak berwenang.
Insiden lainnya terjadi di Kota Tripoli, Lebanon bagian utara, pada Jumat (6/8/2021) waktu setempat, ketika sebuah perkelahian terjadi akibat ketidaksepakatan dalam transaksi jual-beli bahan bakar. Perkelahian itu diwarnai baku tembak dan menewaskan dua pria.
NNA dalam laporannya, seperti dilansir Associated Press, menyebut bahwa sebuah granat tangan juga digunakan dalam perkelahian itu.