RAKYATKU.COM, WAJO - Pemerintah Kabupaten pemkab wajo" href="https://rakyatku.com/tag/pemkab-wajo">(Pemkab) Wajo terus bergerak di tengah keterbatasan pupuk kimia di Indonesia. Di bawah kepemimpinan Amran Mahmud, berbagai upaya terus dilakukan, termasuk bekerja sama dengan Kementerian Pertanian (Kementan).
Mendorong sistem pertanian alami, Pemkab Wajo mulai menyosialisasikan untuk beralih dari pupuk kimia ke pupuk organik. Itu juga dibuktikan dengan menyalurkan bantuan pupuk cair ke sejumlah kelompok tani.
Di sela-sela penyerahan bantuan ke kelompok tani secara simbolis di Kelurahan Pinceng Pute, Kecamatan Tanasitolo, Kamis (5/8/21), Amran Mahmud, mengajak untuk memanfaatkan pupuk organik.
Baca Juga : Hari Jadi Wajo Akan Dirangkaikan Peringatan Hari Bumi
Apalagi, lanjut dia, masalah kekurangan pupuk kimia bersubsidi terjadi secara nasional sehingga sudah saatnya para petani menggunakan pupuk organik.
“Hari ini memang menjadi persoalan. Tidak ada yang tidak teriak soal pupuk. Semua daerah mengeluh kelangkaan pupuk subsidi. Saya berharap, pupuk organik ini dapat dikenali, dimanfaatkan dan dirasakan manfaatnya bagi petani,” jelasnya.
Dia juga mengajak kepada penyuluh untuk mulai mengajak petani mengenal pupuk organik dan memperkenalkan pupuk-pupuk lainnya. Begitu pula, petani juga lebih selektif memilih pupuk untuk peningkatan produksi pertanian.
Baca Juga : Pasca Libur Idul Fitri, Andi Bataralifu Cek Kehadiran ASN Pemkab Wajo
Diketahui, bantuan pupuk ini berasal dari Ditjen Penyediaan Sarana Produksi Kementan tahun anggaran 2021 guna peningkatan tanaman pangan dan mendorong terjadinya peningkatan produksi tanaman pangan.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Wajo, Ashar, menyebutkan ada 100 ribu liter pupuk cair yang diserahkan kepada 654 kelompok tani yang tersebar di 6 kecamatan di Wajo.
"Sebanyak 100 ribu liter pupuk cair produksi PT Centra Biotech Indonesia diperuntukkan untuk 20 ribu hektare lahan yang tersebar di 6 kecamatan di Wajo," ucapnya.
