RAKYATKU.COM - Pelaksana tugas Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman melaunching program Sulsel Kebut Vaksinasi dan Telemedicine 'Hallo Dokter',.
Launching ini digelar secara hybrid di Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Dadi, Makassar, Senin (19/7/2021).
Plt Gubernur menyampaikan bahwa program Kebut Vaksinasi tersebut dilakukan untuk mengejar target vaksinasi di Sulsel dalam menghadirkan herd immunity atau kekebalan komunal.
Baca Juga : Pemerintah Provinsi Terus Berupaya untuk Menurunkan Stunting di Sulsel
"Apa yang kita sekarang monitor adalah mengejarnya target-target vaksinasi yang tentu telah didrop ke kabupaten kota dan juga provinsi. Kemudian kita akan juga melakukan monitoring kontrol setiap harinya dan juga provinsi akan turun langsung membuat tempat-tempat vaksinasi yang secara permanen," kata Andi Sudirman Sulaiman.
Masyarakat yang tidak terdaftar di beberapa tempat bisa dengan mudah memperoleh vaksin yang disediakan oleh pemerintah.
"Makanya kita launching ini kebut vaksinasi karena sudah banyak juga kelompok-kelompok masyarakat, pengusaha yang siap untuk melaksanakan gerai-gerai mereka menyiapkan logistik, mereka menyiapkan tempat dan bekerja sama dengan provinsi," tambahnya.
Baca Juga : Evaluator Kemendagri Sebut Kinerja Prof Zudan di Sulsel Sangat Baik
Pemerintah provinsi tinggal menunggu stok vaksin dari pemerintah pusat untuk bisa mengakomodir kelompok masyarakat yang ingin bekerja sama dengan pemerintah dalam mengejar target vaksinasi di Sulawesi Selatan.
Untuk pelaksanaan vaksinasi, diprioritaskan di wilayah aglomerasi yang meliputi kawasan Mamminasata, maka program kebut vaksin ini bisa lebih kencang dilakukan di wilayah tersebut.
"Karena kenapa? Ketika di sana pusat persebaran virus-virus maka di situ juga harus ditumbuhkan herd immunity yang kencang dikasih vaksin," sebutnya.
Baca Juga : Enam Bulan Menjabat Gubernur Sulsel, Akademisi Unhas Puji Kepemimpinan Prof Zudan
Terkait program telemedicine 'Hallo Dokter', plt gubernur menyampaikan bahwa program tersebut digalakkan untuk membantu masyarakat. Khususnya para penderita Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri untuk mudah mendapatkan informasi perawatan.
"Karena melihat 70 persen sampai 80 persen lebih banyak masyarakat yang memilih untuk isolasi mandiri, maka inilah fungsinya telemedicine kita menyiapkan sambungan kontak, telepon dan sebagainya untuk konsultasi apakah dia harus ke dokter, perawatan, dan juga nanti dikunjungi," jelasnya.
Dengan program ini, plt gubernur menilai akan memudahkan pemerintah dalam melakukan tracing, tracking, dan treatment dengan menurunkan tim ke lapangan mengecek pasien yang masuk ke rumah sakit. Termasuk mendatangi rumah pasien untuk dilakukan pengecekan terhadap keluarga pasien.
Baca Juga : ASN Pemprov Sulsel Tanda Tangani Pakta Integritas Netralitas Jelang Pilkada Serentak
"Telemedicine ini juga akan menjadi sarana apa yang harus dilakukan kemudian bagaimana menjadi dokter-dokter online karena banyaknya ini. Kalau kita mau tampung semua di rumah sakit tidak mungkin dengan melihat angka positif 500 per hari dengan jumlah tempat yang tidak memungkinkan, dan tidak mungkin juga semuanya bisa di sini," jelasnya.
Plt Gubernur juga mengaku telah membentuk posko penanganan Covid yang berpusat di Rumah Sakit Dadi untuk lebih memudahkan kontrol dan pertanggungjawabannya.
RSKD Dadi memiliki fasilitas yang lengkap untuk memberikan pelayanan keperawatan kepada pasien sampai pada pelayanan pemulasaran jenazah.