RAKYATKU.COM, GOWA - Patroli penerapan PPKM di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, menyita perhatian pascainsiden oknum Satpol PP dan warga yang terjadi pada Rabu malam (14/7/2021). Peristiwanya viral lantaran perempuan yang diduga ditampar dikabarkan sedang hamil.
Terkait persoalan kehamilan itu, korban yang diketahui berinisial A mengaku belum melakukan pemeriksaan secara medis dikarenakan dirinya sementara menjalani pengobatan.
"Saya lakukan pengobatan, bisa tengok FB saya. Bulan-bulan perut saya memang berbeda. Saya memang tidak anjurkan ke dokter. Ini menurut saya sendiri karena saya memang untuk pengobatan," katanya.
Baca Juga : Pasutri yang Dipukul Satpol PP di Gowa Ditetapkan Tersangka
"Ada buktinya pengobatan, kalau ke dokter memang tidak nampak. Bisa buka semua FB saya tiap bulan saya bagaimana. Sebentar kadang ini besar, sebentar kempes," lanjutnya saat berada di RSU Thalia Irham, Kamis (15/7/2021).
Ia mengatakan kehamilannya diketahui melalui tukang urut. "Masalahnya, kan, ini pengobatan saya sendiri. Memang tidak bisa dijangkau dengan pikiran logika," sebutnya.
"Iya dan saya sendiri," jawabnya saat ditanya apakah tukang urut yang menyatakan dirinya hamil.
"Belum," jawabnya saat ditanya apakah belum periksa dokter.
Baca Juga : Gowa Dapat Jatah 73.979 Paket Beras untuk Masyarakat Terdampak PPKM
Sementara itu, suami A mengatakan istrinya belum haid selama tiga bulan terakhir.
"Sudah lama, terakhir haid tiga bulan yang lalu," kata suaminya yang berinisial I.
Sebelumnya, beredar informasi perempuan yang berseteru dengan Satpol PP tersebut tidak hamil.
Baca Juga : Kafe Milik Pasutri yang Ditampar Satpol PP Gowa Ternyata Tak Punya Izin
"Kita dapatkan informasi bahwa katanya negatif hamil, tapi itu belum dibuktikan secara medis baru informasi dari teman," kata Kapala Satpol PP Gowa, Alimuddin Tiro.
Dengan adanya informasi tersebut pihaknya pun menyebut akan memastikan informasi tersebut. Pasalnya, informasi yang beredar menyebutkan bahwa perempuan yang diduga sebagai korban pemukulan sementara hamil.
"Belum ada keterangan dokter. Baru info dari teman di grup. Ini yang kami akan telusuri apakah positif hamil atau negatif. Ini, kan, baru tadi malam kejadiannya dan tadi baru kami terima informasinya bahwa itu tidak hamil, itu yang ingin kami cari buktinya," tambahnya.
Baca Juga : Pasutri yang Ditampar Satpol PP di Gowa Dilaporkan ke Polisi
Selain itu, Alimuddin juga mengatakan terduga korban telah menolak untuk dilakukan pemeriksaan kehamilan. "Bahkan mau periksa, tapi ditolak oleh si korban," sebutnya.
Hal serupa disampaikan Kepala Dinas Kominfo Gowa, Arifuddin Saini. Hanya, informasi tersebut disebutkan masih akan didalami untuk mencari tahu kebenaran apakah yang bersangkutan hamil atau tidak.
"Itu cerita berkembang, masih mau didalami. Kita pun tidak bisa membuka medisnya, itu kewenangannya dokter," sebut Arifuddin.