Selasa, 13 Juli 2021 16:43
Meningkatnya kebutuhan masyarakat di tengah situasi pandemi COVID-19 menjadi pemantik tingginya kunjungan kapal.
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) mencatat realisasi arus kunjungan kapal secara total pada triwulan I 2021 sebesar 19.438 call atau meningkat 7,23 persen dibandingkan dengan periode sama tahun lalu.

 

Direktur Utama PT Pelindo IV, Prasetyadi, mengatakan meningkatnya kebutuhan masyarakat di tengah situasi pandemi COVID-19 menjadi pemantik tingginya kunjungan kapal khususnya yang mengangkut kebutuhan pokok serta obat-obatan untuk masyarakat.

"Seperti kita ketahui hingga saat ini pandemi COVID-19 masih berlangsung, dan entah kapan akan berakhir. Kebijakan pemerintah yang masih mengharuskan sebagian besar masyarakat untuk bekerja dari rumah membuat kebutuhan masyarakat jadi meningkat, terutama terkait makanan, minuman dan obat-obatan serta alat kesehatan,” terang Prasetyadi, Selasa (13/7/2021).

Baca Juga : Sukriansyah S. Latief Stafsus Wapres Ma’ruf Amin Jadi Komisaris Pelindo IV

Dia menyebutkan, realisasi arus kunjungan kapal di dermaga umum pada triwulan I 2021 juga meningkat 4,09 persen atau sebesar 343 call menjadi 8.722 call kapal.

 

Kondisi itu dipengaruhi oleh meningkatnya arus kunjungan kapal curah cair non BBM pada Cabang Balikpapan, adanya peningkatan kunjungan kapal peti kemas dan penumpang pada Cabang Ambon dan Jayapura, serta adanya peningkatan kunjungan kapal curah cair BBM pada Cabang Bitung dan Cabang Balikpapan.

Sedangkan realisasi arus kunjungan kapal di non dermaga umum pada triwulan I-2021 mencapai 10.716 call kapal. “Jumlah itu meningkat 9,92 persen atau sebesar 967 call jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu," sebutnya.

Baca Juga : Momentum HUT Kemerdekaan, Pelindo Gelar Beragam Lomba dengan Hadiah Ratusan Juta

Prasetyadi berujar, peningkatan arus kunjungan kapal di non dermaga umum berbanding lurus dengan realisasi arus barang yang melalui non dermaga umum, di mana secara total pada triwulan I 2021 sebesar 7.528.102 ton/M3.

“Angka tersebut mengalami peningkatan 19,53 persen atau sebesar 1.230.078 ton/M3 dibandingkan posisi yang sama di tahun sebelumnya. Hal ini dipengaruhi oleh Cabang Manado (Amurang) dan Balikpapan yaitu meningkatnya handling bongkaran batu bara,” tukasnya.

Tersus & TUKS Picu Kinerja Non Dermaga Umum
Sementara itu, Senior Vice President (SVP) of Vessel Service PT Pelindo IV, Syamsul Maarif, mengatakan saat ini perseroan menjalin kerja sama dengan Tersus dan TUKS yang operasionalnya dikerjasamakan dengan perusahaan.

Baca Juga : Serikat Pekerja Dukung Penuh Integrasi Pelindo

“Beberapa terminal yang dikategorikan khusus maupun untuk kepentingan sendiri mempercayakana Pelindo IV untuk melayani kebutuhan mereka. Lokasinya ada yang berada di Sulawesi Selatan, Kalimantan, Maluku hingga di Papua Barat,” sebutnya.

Dia menuturkan, untuk di Sulawesi Selatan lokasinya berada di Malili dan Garongkong, yaitu kerja sama TUKS/Tersus dengan PT Vale Indonesia dan PT Bosowa Bandar Indonesia. Di Sulawesi Tengah yang berlokasi di Pasangkayu, kerja sama operasional yang dilakukan adalah dengan PT Letawa Astra Argo Lestari. Serta terminal khusus lainnya yang berada di lokasi yang dikerjasamakan dengan Pelindo IV yang mengangkut berbagai komoditas.

Di Sulawesi Utara misalnya, Tersus yang dilayani berada di Luwuk, Amurang dan Labuan Uki, yang mengangkut komoditas gas alam, minyak bumi dan semen dengan kapal milik perusahaan, di antaranya PT Donggi Senoro LNG, PT Panca Amara Utama, PT Cargill Indonesia dan PT Sulawesi Regas Satu. Sebagian Terminal Khusus lainnya mengangkut nikel, CPO, tenaga listrik, tambang, batu bara, perikanan dan pupuk.

Baca Juga : Pelabuhan Bebas Pungli, Pelindo IV Digitalisasi Pergerakan Peti Kemas

Dia menambahkan untuk di Sulawesi Utara, pihaknya sudah menjalin kerja sama pemanduan dan penundaan Tersus dengan PT Sulawesi Regas Satu (SRS) sebagai pengelola Tersus milik Humpuss Group untuk penyiapan power plant atau pembangkit listrik di wilayah Amurang.

Layanan kepanduan ini menurutnya sangat penting untuk keselamatan dan kelancaran pelayaran. “Dengan adanya kerja sama ini, dapat menjamin kelancaran operasional pelayanan yang ada di TUKS/Tersus yang menjadi wilayah kerja sama operasi. Selain itu juga meminimalisir kecelakaan atau bahkan zero accident, serta bisa memangkas waktu tunggu kapal atau zero waiting time,” beber Syamsul Maarif.