RAKYATKU.COM - Pria bernama Roman Yurkov di rusia" href="https://rakyatku.com/tag/rusia">Rusia jadi miliarder dadakan. Salah satu bank" href="https://rakyatku.com/tag/bank-dunia">bank salah transfer uang Rp19 miliar dan masuk ke rekeningnya.
Mendapat uang banyak, Roman tidak ingin berlama-lama mengendapkan uang itu di rekeningnya. Dia lantas membeli empat apartemen, iPhone baru, BMW dan Mercedes.
Tidak tanggung-tanggung, setelah membelanjakan barang-barang mewah, uang yang tersisa tinggal 39 juta rubel (Rp 7,8 juta).
Baca Juga : Tekanan Barat Mendekatkan Tiongkok dan Rusia
Dia tidak tahu, uang tersebut merupakan hasil kesalahan teknis. Bank salah tranfer.
Membelanjakan uang yang bukan haknya, alhasil, Roman ditangkap. Dia dihukum 6 tahun penjara, karena menggunakan uang hasil salah teknis. Roman melakukan 220 transaksi berbeda pada malam 1 Juni 2020.
Pada Jumat pagi, pengadilan Tula menjatuhkan hukuman enam tahun penjara kepadanya atas tuduhan "pencurian dari rekening bank yang dilakukan dalam skala besar."
Baca Juga : Rusia: Pemimpin Kelompok Wagner Dipastikan Tewas dalam Kecelakaan Pesawat
Namun dalam pembelaannya, Yurkov mengatakan dia sama sekali tidak melakukan kesalahan.
Saat itu dia bangun pagi tanggal 1 Juli dilansir dari suara.com. Dia menyadari sudah jadi kaya mendadak dengan saldo miliaran di rekeningnya.
Awalnya, dia mengira itu adalah kemenangan dari bandar judi. Dia menelepon bank untuk memastikan semuanya beres, katanya, dan diberi tahu bahwa semuanya baik-baik saja.
Baca Juga : Putin Angkat Bicara Terkait Kecelakaan Pesawat yang Diduga Tewaskan Bos Wagner
Selama beberapa bulan berikutnya, dia mulai menghambur-hamburkan uang, membeli mobil, apartemen sambil terus menelepon bank untuk memastikan semuanya baik-baik saja dengan rekeningnya.
Dia mengatakan bank berulang kali diberitahu bahwa semuanya baik-baik saja. Pada bulan November, akunnya ditutup. Satu bulan kemudian, Roman Yurkov dipanggil ke bank untuk rapat membahas situasi dan dia kemudian ditangkap.
Menurut pria itu, dia tidak melakukan kesalahan apa pun, dan mengklaim bahwa dia sepenuhnya percaya itu adalah kesalahan dari bandar taruhan.
Baca Juga : Negara-negara BRICS Serukan Penolakan Standar Ganda Dalam Melindungi HAM
Yurkov masih dapat mengajukan banding atas keputusan tersebut.
