Kamis, 24 Juni 2021 09:09
Ilustrasi (PEXELS.COM/eberhard grossgastei)
Editor : Fathul Khair Akmal

RAKYATKU.COM - Seorang bidan kontraktual pembantu perawat" href="https://rakyatku.com/tag/perawat">perawat (ANM) di India yang bernama Manti Kumari, jalan kaki" href="https://rakyatku.com/tag/jalan-kaki">berjalan kaki dan menggendong putrinya yang berusia satu setengah tahun di punggungnya. Dia membawa kotak vaksin di bahunya saat menyalurkan vaksin ke daerah pelosok.

 

Dia nekat mempertaruhkan nyawanya dan putrinya yang masih kecil.

Ia menyeberangi sungai untuk menjangkau anak-anak di Mahuadanr Blok Latehar di Jharkhand.

Baca Juga : Gebyar Vaksin Covid-19, Pemkab Gowa Siapkan Doorprize Puluhan Sepeda Motor

Manti yang ditempatkan di Puskesmas Chetma harus menempuh delapan desa. Dia harus menempuh jarak hingga 35 kilometer di hutan lebat dan menyeberangi sungai untuk menjangkau anak-anak.

 

Saat tertangkap kamera, Manti mengatakan itu bukan hal baru karena dia melakukannya selama setelah kembali bekerja setelah tiga bulan cuti hamil.

"Karena beberapa desa yang harus saya jelajahi terletak di tempat yang jauh dengan sungai di jalannya, tidak ada pilihan selain menyeberanginya."

Baca Juga : Pria Ini Divaksinasi 90 Kali demi Jual Kartu Vaksin Palsu

"Meskipun sungai ini tidak terlalu dalam, selalu ada kemungkinan terbawa arus saat musim hujan. Kadang-kadang ketinggian air meningkat, saya harus melewati desa itu sampai air surut," tambahnya dikutip dari suara.com.

“Umumnya saya menyebrangi sungai sampai ketinggian air setinggi pinggang agar bisa menyeberang dengan aman.” Dia harus melakukan perjalanan sekitar 25 km setiap hari dari Mahuadanr ke Pusat Kesehatan Chetma.

Ia melakukan perjalanan hampir 40 km enam kali seminggu melalui hutan, hanya untuk memberi makan anak dan suaminya Sunil Oraon yang kehilangan pekerjaannya karena penguncian.

Baca Juga : Kemenkes Angkat Bicara Soal Dosis Keempat dan Suntik Vaksin COVID-19 Tiap Tahun

“Saya harus mengunjungi tiga desa setidaknya sebulan sekali dengan menyeberangi sungai, selain itu desa-desa yang hanya bisa dicapai dengan berjalan kaki melalui hutan lebat,” kata Manti, yang ditemani suami juga putrinya.

Petugas Medis di Puskesmas Chetma, Amit Khalkho juga menegaskan wilayah ini memiliki medan. “Melakukan perjalanan jauh bersama putrinya yang berusia 1,5 tahun di punggungnya secara teratur benar-benar terpuji,” katanya.