RAKYATKU.COM -- Apa yang membuat Wakil Ketua DPRD Sulsel, Syaharuddin Alrif naik pitam dalam rapat paripurna, Rabu (23/6/2021)?
Berikut penjelasan lengkap Syaharuddin Alrif yang diterima Rakyatku.com:
Tadi saya pimpin rapat paripurna dengan agenda:
Baca Juga : Dirjen Perkebunan Andi Nur Alam Dianggap Memenuhi Persyaratan Duduki Pj Gubernur Sulsel
1. Pansus perlindungan hukum untuk masyarakat miskin dan pansus kode etik.
2. Launching aplikasi e-Aspirasi agar selama pandemi ini
bisa masyarakat menyampaikan aspirasinya walaupun tidak datang ke kantor DPRD sulsel.
Seperti biasanya kalau saya pimpin rapat paripurna selalu saya bawa suasana terbuka dan proses dinamika rapat biasanya memang alot.
Baca Juga : Mantap Mentong Ibu Ketua, Andi Ina Jadi Juru Damai Legislator Sulsel yang Sempat Bersitegang
Tapi tadi saudara Arfandy meminta untuk dihentikan launching aplikasi e-Aspirasi karena menurut dia tidak ada dalam agenda surat. Tapi dari awal sebelum dimulai rapat paripurna, saya sudah sampaikan agenda tersebut.
Karena beberapa kali interupsi dan minta hentikan dan kemudian berteriak agar staf menstop, tapi saya tetap melanjutkan sampai selesai.
Dan setelah saya tutup rapat paripurna, langsung datangi mejanya dan pukul meja serta menyampaikan agar kita saling menghargai. Interupsi boleh tapi yang substansial dan saling menghargai. Bukan dengan cara teriak-teriak dan meminta menghentikan launching aplikasi e-Aspirasi yang notabene ini sangat bermanfaat untuk masyarakat.
Baca Juga : Ceramah Tarawih di Wanio Timoreng Sidrap, Syahar: Ayo Berlomba dalam Kebaikan
Masyarakat bisa sampaikan aspirasinya hanya lewat smartphone-nya.
Kalau kejadian ini membuat banyak pertanyaan dan viral, makanya perlu saya jawab. Saya yakin saya benar karena tujuannya untuk memperjuangkan aspirasi rakyat.
Untuk perjuangkan aspirasi rakyat, saya tidak takut. Tidak ada saya takuti untuk perjuangkan aspirasi masyarakat. Saya maju terus untuk kebenaran.
Baca Juga : Giliran Gubernur Kalimantan Utara Kunjungi Kebun Porang Sidrap Binaan Syaharuddin Alrif
Saya minta maaf kalau ini tidak berkenan untuk masyarakat.
