Rabu, 23 Juni 2021 21:50

Pimpinan Rapat dan Anggota FPG Nyaris Duel, Ini Pengakuan Ketua DPRD Sulsel dan Sekwan

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Insiden antara Syaharuddin Alrif dan Arfandy Idris.
Insiden antara Syaharuddin Alrif dan Arfandy Idris.

Awalnya, rapat berjalan lancar. Syahar membuka rapat dengan menyampaikan pengantar. Juga terima kasih kepada anggota DPRD yang hadir. Ditutup doa semoga rapat berjalan lancar.

RAKYATKU.COM -- Apa yang terjadi di DPRD Sulsel? Separah apa ketegangan yang terjadi hingga dua legislator nyaris berduel?

Legislator dari Fraksi Partai Demokrat, Selle KS Dalle ikut melakukan interupsi dalam rapat yang dipimpin Syaharuddin Alrif, Rabu (23/6/2021).

Syaharuddin adalah wakil ketua DPRD Sulsel dari Fraksi Partai NasDem. Dia sekaligus sekretaris DPW Partai NasDem Sulawesi Selatan.

Baca Juga : Ketua DPRD Sulsel Kunjungan ke Barru, Dorong Pemanfaatan Bantuan Pertanian

Awalnya, rapat berjalan lancar. Syahar membuka rapat dengan menyampaikan pengantar. Juga terima kasih kepada anggota DPRD yang hadir. Ditutup doa semoga rapat berjalan lancar.

Selanjutnya, dia menyampaikan tiga agenda rapat. Rencananya ditutup dengan launching aplikasi e-Aspirasi. Rapat dengan agenda pendapat fraksi terhadap dua buah ranperda berlangsung lancar.

Masalah baru muncul jelang akhir. Saat Syahar hendak melanjutkan agenda ketiga yakni launching e-Aspirasi. Arfandy Idris dari Fraksi Partai Golkar langsung interupsi.

Baca Juga : Ian Latanro Salurkan 12 Ribu Bibit Durian Musang King di Enrekang

Dia mengusulkan agar pimpinan menutup terlebih dahulu rapat paripurna sebelum peluncuran e-Aspirasi. Arfandy beralasan, launching tersebut tidak masuk dalam agenda rapat paripurna.

Politikus senior Partai Golkar itu juga mengaku belum tahu agenda tersebut. Tidak ada pemberitahuan sebelumnya dari sekretaris DPRD.

Anggota Fraksi Partai Demokrat, Selle KS Dalle juga melakukan interupsi. Protesnya senada dengan Arfandy. Dalam undangan rapat yang disampaikan kepada anggota DPRD, katanya, hanya dua agenda.

Baca Juga : Ketua DPRD Sulsel Sarankan Siswa SLTA di Barru Cerdas Pilih Siaran

Dua interupsi itu membuat Syaharuddin Alrif emosi. Dia mengaku sudah menyampaikan agenda tersebut di awal rapat. Namun, tak satu pun anggota DPRD yang protes. Makanya, dia menganggap semua setuju dengan agenda itu.

Akhirnya, Syaharuddin Alrif menutup rapat paripurna lalu menghampiri Arfandy. Dia langsung menggebrak meja. "Tidak ada saya takuti di sini," ujar Syahar ke arah Arfandy seperti dikutip dari

Beruntung, ketegangan tersebut dilerai sejumlah anggota DPRD Sulsel. Tidak sampai terjadi adu jotos. Kedua pihak bisa menahan diri.

Baca Juga : Ketua DPRD Sulsel Kembali Salurkan Bantuan Handtraktor untuk Petani di Barru

Arfandy sendiri mengatakan, insiden itu bagian dari dinamika di DPRD Sulsel. Perdebatan sering terjadi, bahkan sampai gebrak meja. Namun, sebagai wakil rakyat yang terhormat, semua bisa menahan diri.

Selle KS Dalle yang dikonfirmasi soal insiden itu, enggan berkomentar. "Kalau soal itu saya no comment ya. Saya tidak bisa bicara," kata Selle.

Sementara Arfandy Idris menyebut kegaduhan tersebut bukan sesuatu yang luar bisa. Hanya dinamika biasa. Ia juga mengatakan rapat paripurna tetap berjalan hingga selesai.

Baca Juga : Warga Garongkong Curhat ke Ketua DPRD Sulsel Soal Pelabuhan Belum Maksimal

"Ndak ada ji masalah. Tidak ada persoalan. Cuma saran, paripurna tetap dijalan," katanya.

Arfandy juga mengatakan, kegaduhan tersebut tidak akan mempengaruhi kinerja anggota DPRD Sulsel. Ia cuma menyayangkan terjadinya komunikasi yang kurang tepat.

Sekretaris DPRD Sulsel, Jabir mengatakan, perbedaan pendapat antar sesama anggota DPRD pemandangan yang biasa.

Baca Juga : Warga Garongkong Curhat ke Ketua DPRD Sulsel Soal Pelabuhan Belum Maksimal

"Orang rapat biasa berdebat. Biasalah kalau rapat ada perbedaan pendapat. Apalagi di DPRD wajar beda pendapat. Seandainya terjadi di luar forum, lain persoalan. Misalnya bukan di area rapat," kata Jabir.

Ia mengatakan, dalam paripurna itu tidak ada agenda launching. Yang ada hanya penyampaian aplikasi yang bisa digunakan masyarakat untuk menyalurkan aspirasi tanpa harus datang ke kantor DPRD Sulsel.

"Bukan launching hanya perkenalan. Itu bukan untuk anggota tapi masyarakat untuk memudahkan jangan datang. Cukup sampaikan aspirasi melalui itu. Apalagi situasi pandemi Covid-19. Di situ bisa sampaikan tuntutan baru disampaikan ke dinas terkait," tambahnya.

Baca Juga : Warga Garongkong Curhat ke Ketua DPRD Sulsel Soal Pelabuhan Belum Maksimal

Terpisah, Ketua DPRD Sulsel, Andi Ina Kartika Sari memastikan kegaduhan tersebut tidak akan menggangu hubungan internal DPRD Sulsel. Ia memastikan semua akan berjalan seperti biasa. Dia memastikan DPRD Sulsel akan tetap memperjuangkan kemakmuran masyarakat Sulsel.

"Berbeda sedikit tapi insyaallah tidak ada masalah. Kami tetap melakukan silaturahmi baik untuk bersama-sama memikirkan bagaimana meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Sulsel," kata Ina.

Legislator dari Fraksi Golkar ini memastikan perbedaan pendapat saat rapat paripurna tersebut tidak berkaitan dengan kepentingan salaf satu partai politik yang ada di DPRD Sulsel. Ia menegaskan perbedaan pendapat tersebut hanyalah persoalan kecil.

Baca Juga : Warga Garongkong Curhat ke Ketua DPRD Sulsel Soal Pelabuhan Belum Maksimal

"Ini bukan masalah besar. Jangan dibesar-besarkan. Tidak ada hubungan politik partai. Hanya dinamika biasa. Lebih susah ini masalah Covid-19," sebutnya.

 

Penulis : Syukur
#dprd sulsel #keributan dprd sulsel #Andi Ina Kartika Sari