RAKYATKU.COM, JENEPONTO - Seorang warga di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, merekam video momen matahari terbit dari utara yang kemudian viral matahari terbit utara" href="https://rakyatku.com/tag/viral">viral di media sosial.
Dalam video itu tampak perekam video mengarahkan kamera ke arah matahari yang disebutnya terbit dari utara. Dalam keterangannya, video matahari terbit dari utara tersebut diambil di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Binamu, Jeneponto, Kamis (17/6/2021) lalu.
Fenomena itupun menuai tanggapan dari berbagai pihak, termasuk para tokoh agama di Jeneponto. Ustaz Arifin Musdin mengatakan bahwa harus menjadi keyakinan bahwa Allah Swt. yang mengatur, memelihara, dan mengendalikan alam semesta ini. Termasuk terbit dan terbenamnya matahari.
Baca Juga : Desa Wisata Kassi Rumbia, Jadi Tuan Rumah Peluncuran Program Ekosistem Keuangan Inklusif
Hal itu disampaikan Ustaz Arifin dalam mukadimahnya saat memberikan tausiah subuh di di Masjid Agung Jeneponto, Jumat (18/6/2021).
Ustaz Arifin melanjutkan, kejadian itu telah digambarkan dalam Al-Qur'an, yakni QS Al Muzzammil (73) ayat 9, QS Ar Rahman (55) ayat 17, dan QS Al Ma'arij (70) ayat 40
Seperti yang dijelaskan dalam QS Al Ar Rahman ayat 17, "Tuhan memelihara kedua tempat terbit matahari dan Tuhan memelihara kedua tempat terbenamnya matahari."
Baca Juga : Pemkab Jeneponto dan PLN Punagaya Jajaki Kerjasama Pemanfaatan Limbah Bonggol Jagung
Olehnya itu, kejadian terbitnya matahari dari utara di Jeneponto adalah peristiwa biasa saat akan terjadi perubahan musim.
Sementara itu, K.H. Muh. Jumatang Rate mengatakan, kiamat harus menjadi keyakinan bagi sebagai muslim. Termasuk kiamat kecil, seperti terjadinya kematian dan bencana.
Kejadian begesernya matahari ke utara, menurutnya, semua atas kuasa Allah Swt.
Baca Juga : Sabung Ayam di Jeneponto Berujung Tragis, 1 Tewas dan Dua Orang Kritis di Rumah Sakit
Di tempat yang sama, Ustaz Sulaiman Tompo sebagai salah satu saksi kejadian ini mengatakan, "Memang benar ini kejadian yang biasa, tetapi tidak semua umat memaknai hal biasa."
Menurutnya, hal ini karena perbedaan persepsi yang dipengaruhi oleh budaya dan pengetahuan umat.
Olehnya itu, diperlukan penjelasan agar masyarakat memiliki persepsi yang sama agar makin meningkat ketakwaan kepada Allah Swt.
